# Allana membuka matanya dengan lelah saat melihat dokter Sashmi yang kini sudah duduk di samping tempat tidur. Ia benar-benar tidak memiliki privasi atau apapun namanya itu. Bukannya ia keberatan dengan kehadiran dokter muda baik hati itu hanya saja ia tidak nyaman ketika dipergoki dalam kondisi hanya mengenakan baju tidur tipis yang bahkan tidak bisa menyembunyikan apa yang sudah terjadi tadi malam. Meski begitu Allana masih merasa sedikit bersyukur, setidaknya Mahesa memindahkannya ke tempat tidur pria itu dan bukan lagi di kamar yang biasanya ia tempati, karena ia akan lebih malu lagi kalau dokter Sashmi harus melihat bagaimana kondisi kamar itu. Sashmi mengulurkan tangannya dan sedikit menyentuh rambut Allana yang terurai menutupi perpotongan lehernya. “Astaga orang itu, dia pasti