93

1659 Kata

"Sakit, Mors!" rengek Marko. "Itu balasan untuk omong kosong dan semua tingkah lo!" sahut Nadia tanpa mau repot-repot menatap ke arahnya. "Benar-benar calon istri yang kejam." "Gue bukan calon istri lo jadi tolong segera bangun dari mimpi lo!" Marko menggeleng, "ngga, Mors. Ini bukan mimpi, ini adalah kode dari sang ilahi. Tuhan bikin gue ngga bisa ngalihin pikiran dari lo dan bikin gue tergila-gila sama lo itu karna tuhan pengen nunjukin ke gue kalau lo lah jodoh gue, tulang rusuk gue." "Ngga sudi," jawab Nadia dengan kasar. "Mampus!" cerca Emma. Entah kenapa, sejak pertama kali melihat Marko, dia sudah tidak menyukai laki-laki itu. "Eh, lo ngga punya hak buat ngomong ya di sini!" balas Marko mendelik. "Semua orang punya kebebasan dalam mengutarakan pikirannya selama itu tidak men

Bacaan gratis untuk pengguna baru
Pindai untuk mengunduh app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Penulis
  • chap_listDaftar Isi
  • likeTAMBAHKAN