Tangannya terangkat, sejengkal lagi tangan yang besar itu akan mendarat di pipi Nadia. Tapi tentu bukan Nadia namanya jika dia diam saja. Gadis itu dengan sigap menangkap tangan yang ingin memukulnya kemudian menarik tubuh Jery agar sedikit lebih maju agar dia bisa menendang perut laki-laki itu dengan lututnya. "Siapa yang mau lo coba kasarin Jer? semua orang di sekolahan ini juga tau kalo gue bukan lawan yang bisa di kalahin lewat pertarungan fisik!" bisiknya di telinga Jery dengan nada dalam dan dingin. Aura mengintimidasi yang dia punya terasa jelas menusuk tulang belulang Jery sehingga membuat laki-laki itu bergidik ngeri dan merinding. Setelah mengatakannya, Nadia dengan kasar mendorong tubuh Jery ke lantai. Jery kehilangan kata-kata, fikirannya menjadi kosong dan perlahan rasa saki