15. Lagi-lagi Bohong

1031 Kata

Savira melenguh jengkel, tidurnya harus terusik karena ponselnya yang terus berdering. Dengan kedua matanya yang masih terpejam, Savira menggerakan tangannya meraba nakas. Dia meraih ponsel dan membuka matanya sedikit. Gadis itu lantas mendengus saat mengetahui siapa pelaku yang meneleponnaya pagi-pagi begini. "Halo," Dengan suara khas orang baru bangun tidur, Savira mengangkat pangilan dari Janari. "Halo, Ra. Lo dimana?" tanya Janari. Savira tak langsung menjawab, dia mengucek matanya dan mengintip jam dinding, ternyata sudah jam delapan pagi. Ya, kalau tidak kerja, dia memang tidak pernah memasang alarm, makanya Savira bangun kesiangan. "Kenapa?" Savira balik bertanya. "Gue di depan kosan lo, tapi kok kata Mbak Nita lo udah pindah dari lama. Kenapa enggak bilang-bilang ke gue?" Sek

Bacaan gratis untuk pengguna baru
Pindai untuk mengunduh app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Penulis
  • chap_listDaftar Isi
  • likeTAMBAHKAN