Satu bulan telah berlalu …. “Mah, nanti Om Nick jadi ke sini nggak ya?” tanya Alger yang sedang duduk anteng di ruang televisi sembari menonton kartun kesukaannya. Karena hari libur, maka Gyzell mengizinkan putranya untuk menonton televisi dengan durasi waktu yang cukup panjang. Gyzell terlihat berjalan ke arah putranya. “Om Nick kan lagi sibuk sayang. Jadi, kemungkinan besar nggak bisa main ke sini,” jelas Gyzell selembut mungkin agar Alger tidak salah mengartikan penjelasannya. Wajah Alger langsung berubah lesu, “Kenapa Om Nick selalu sibuk, Mah?” tanyanya. Gyzell mengulurkan tangannya untuk mengusap puncak kepala sang putra. “Maafkan Mama yang belum bisa berucap jujur tentang status kamu. Mama hanya tidak ingin orang-orang di luaran sana menyakiti kamu.” Alger mengubah posis