Nick melangkah dengan gagah saat memasuki gedung kantornya. Semua karyawan menyapanya dengan ramah dan lelaki itu pun melakukan hal yang sama. Nick tidak seperti bos tampan pada umumnya, dia lelaki yang ramah dan penuh dengan senyuman. Tidak seperti kakak sepupunya yang juga sedang berjalan berdampingan dengannya saat ini. “Senyum kali Kak,” celetuk Nick saat keduanya memasuki pintu lift. “Jangan banyak bicara. Lama-lama sepatu mahalku ini mendarat di bibirmu dan menjadikannya sexy dalam hitungan menit,” ucapnya dengan wajah dan nada yang datar. Meskipun tidak ada yang lucu dari ekspresi wajah kakak sepupunya, tetapi Nick tetap saja tertawa sampai membuat perutnya sakit. di sepanjang lift berjalan naik ke atas, selama itu pula Nick meahan tawanya. Dia masih sayang dengan bibirnya, ja