part 18

642 Kata
ayu membawa nuri kedalam gendonganya. dibawanya gadis kecil itu masuk kedalam kamar tidur nya, kemudian dia letakkan diatas kasur yang tadi sudah dia rapikan. " anak pinter bobo ya, udah malem besok kita main lagi " kata ayu. " ciap tante. besok tante temenin nuli main ya, nuli cayang banget cama tante" kata nuri. " tante juga sayang banget sama kamu sayang. mmmuach.. " ayu mengecup pipi gembul nuri bergantian kanan dan kiri. dielusnya rambut hitam gadis lucu itu hingga nuri pun perlahan mulai terlelap. ayu pun sama ngantuknya, tubuhnya sudah lelah karena seharian bekerja. tak lama kemudian matanya pun terpejam. ayu memeluk tubuh keponakanya itu. damai sekali rasanya. nuri merasa tidur nya nyaman sekali malam ini. biasanya dia tidur dengan polah yang nggak karuan, tapi malam ini saat tidur bersama ayu dia tampak damai dan tenang. sesekali bibirnya tersenyum lebar mungkin didalam tidurnya dia sedang bermimpi indah. ... angga tidur didalam kamar bujangnya dulu. sendirian, rasanya sepi sekali. biasanya ada putrinya disisi dia, nuriselalu dekat denganya. hanya nuri satu satunya teman nya sekarang. teman tidur nya, teman makan nya teman ngobrol nya. saat gadis kecilnya itu memilih untuk tidur bersama ayu, rasanya dia sangat kesepian. walau pun sekarang matanya mengantuk, tapi kenapa sulit sekali terpejam. lalu angga pun memejamkan mata sambil menghitung domba, satu domba dua domba tiga domba..... dan pas tepat dihitungan ke sembilan puluh sembilan matanya pun akhirnya terpejam. hingga dia merasa betulan bertemu dengan domba domba itu dialam mimpinya. aah.... lega sekali akhirnya dia bisa tertidur nyenyak juga. pak yanto masuk kekamar, dia mendapati istrinya yang baru selesai menunaikan sholat isya. bu lastri tampak sedang melipat mukena dan sajadahnya. " ma, apa mama kepikiran juga sama dengan papa " tanya pak yanto tiba tiba. " kepikiran apa sih pa " tanya bu lastri, diapus menengok sekilas ke wajah suaminya itu. kemudian melanjutkan lagi aktivitasnya yang tertunda, tinggal satu lipatan lagi mukenanya pun sudah rapih. " angga dan ayu..." ucap pak yanto. bu lastri mengernyit, dia tampak berpikir sambil bangun dan hendak beranjak menuju lemari, dia hendak menaruh mukena yang sudah dilipat nya tadi. " maksud papa" tanya bu lastri. " sudahlah mah, nggak jadi. mungkin ini hanya pikiran papa saja. tapi sekaligus jadi harapan sih sebetulnya" ucap pak yanto sambil menerawang kedepan. " papa itu gimana sih ngomong kok gak jelas gitu, sepatah sepatah gitu, mama kan gak ngerti pa" kata bu lastri sambil ngedumel. " yaudah mah, udah malem tidur saja yuk" kata pak yanto. bu lastri pun mengangguk, dia mengambil posisi di samping suaminya. bu lastri mencerna omongan pak yanto barusan. " pah pah.." pelan bu lastri menepuk lengan pak yanto, lantas pak yanto yang sedang miring kesamping merubah posisi menghadap ke istrinya. " hem..." " papa tadi mau ngomong kalau ayu kita jodohin saja sama angga ya" kata bu lastri. pelan pak yanto mengangguk. " bukan dijodohin juga sih mah, mudah mudahan mereka sama sama mau saling suka gitu" kata pak yanto. " ya mama sih maunya gitu pah, mama itu sayang banget sama ayu. apalagi melihat kedekatanya sama nuri " ucap bu lastri. " iya mah, papa juga berharap gitu, tapi kita gak usah paksa mereka, biarin saja. kayaknya lama lama mereka juga bakalan jatuh cinta sendiri, sesekali kita kasih jalan aja ya mah " kata pak yanto. " iya pah, mudah mudahan saja, baik ayu maupun angga masing masing belum punya pacar ya pa" kata bu lastri. " sepertinya sih belum mah " jawab pak yanto. bu lastri pun manggut manggut. " udah tidur mah, udah malem. besok pagi pasti cucumu itu bangun pagi pagi minta ditemenin main" kata pak yanto. " iya pah, yaudah ayok tidur " ucap bu lastri. baik bu lastri maupun pak yanto sama sama memejamkan mata, namun pikiran mereka traveling memikirkan masa depan anak cucu dan menantu mereka. mudah mudahan saja ketiganya bisa bersatu itu harapan mereka berdua.
Bacaan gratis untuk pengguna baru
Pindai untuk mengunduh app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Penulis
  • chap_listDaftar Isi
  • likeTAMBAHKAN