drama sarapan dimulai.
nuri mogok makan, mulutnya sedari tadi mengatup. sendok yang angga sodorkan tak dia hiraukan sama sekali. bahkan sesekali gadis kecil itu menutup mulutnya serta menggelengkan kepalanya.
angga menyerah, bahkan bu lastri juga sudah mencoba dan gagal. apalagi pak yanto, tetap saja gadis kecil itu terus menutup mulut mungilnya.
pun juga dengan mbah akung dan mbah uti serta tantenya linda, bahkan saat dengan mereka, nuri sempat menangis, menjerit dan meraung.
" nuli enggak mau makan ayah" teriak nuri.
" nuli enggak mau makan nenek, kakek nuli gak mau " kata nuri lagi.
" kamu harus makan sayang, biar sehat. nanti kalau nggak mau makan badan nuri jadi kecil katanya nuri ingin cepet gede " kata angga.
" nuli mau makan kalau disuapin bunda ayah " ucap nuri yang membuat semua mata menatap anak permpuan itu dengan mata berkaca kaca.
" nuri. mulai sekarang bunda gak bisa menyuapi nuri, ingat nuri sudah besar harus bisa makan sendiri. tapi karena nuri sedang belajar, hari ini ayah bantuin makannya ya." ucap angga membujuk putrinya.
" kenapa cekalang nuli gak bisa disuapin bunda yah. bunda juga gak temenin nuli tidul, mandi juga huhuhu bunda..." tangis nuri pun pecah.
semua mata yang menatap nuri menjadi berkaca, mereka spontan menunduk menyembunyikan tangis mereka dari gadis kecil itu.
angga lalu menggendong putrinya. mengelus pelan punggung nya, dan membawanya ke teras rumah. angga juga menyembunyikan tangis nya dari semua orang dan dari nuri juga tentunya.
" sayang, nuri tau kan ayah dan bunda sayang sekali sama nuri. dan nuri tau kan walau pun sekarang bunda tak bisa membantu nuri mandi, makan, main dan tidur tapi bunda akan selalu ada disekeliling kita. terutama disini " angga menegakkan punggung nuri yang tadi menyender didadanya.
" didalam hati kita, nuri masih sangat kecil untuk mengerti. tapi ayah janji, jika nuri sudah dewasa nanti, ayah akan ceritakan semuanya " kata angga pelan. dia berharap nuri mengerti ucapannya.
nuri mengerjap ngerjap tampak sulit untuk mencerna omongan ayahnya itu.
" sekarang, nuri makan dulu yang banyak ya, biar cepet besar. biar ayah bisa ceritain kenuri tentang sakitnya bunda" ucap angga.
akhirnya anak itu pun mengangguk, entah sesungguhnya dia tau atau tidak yang diucapkan angga.
" kita kedalam yuk " ajak angga.
" iya ayah, ayok " jawab nuri. mereka pun masuk kembali keruang makan.
masih diposisi yang sama, orang tua fitri dan adiknya duduk dimeja makan sedang mama dan papa pindah ke sofa ruang televisi yang masih menyambung dengan ruang makan.
" nuli mau makan nek " kata nuri tiba tiba saat dia masuk kedalam rumah.
" oh iya, nuri pintar nenek ambilkan ya" kata lastri.
" tapi.." ucap nuri lagi.
" tapi kenapa sayang" tanya lastri.
" gak enak kalau nggak disuapin " ucap nuri pelan sekali.
" yaudah sini nenek suapin" kata bu lastri.
" nggak mau nek, maunya ama bunda atau sama tante ayu" ucap nuri lemah.
" tante ayu? " tanya bu lastri heran.
" iyah, dimana tante ayu nek, yah, tante huhuhu " nuri mulai merajuk lagi.
" tante ayu lagi ganti baju dulu sayang dirumah nya" ucap bu lastri.
" nuli mau kelumah tante ayu aja " ucap nuri.
" nuri, gak boleh gitu. tante ayu kan kemarin sudah urusin kamu seharian. tante ayu harus kerja sayang " kata angga.
" kenapa kelja ayah, bunda aja dilumah ulusin nuli " jawab nuri.
angga bingung menjelaskan. sudah angga jelaskan, tapi nuri tak jua mengerti. akhirnya bu lastri berinisiatif menelepon ayu.
" assalammhalaikum maa" kata ayu di sambungan telepon.
" video saja ne,k nuli mau liat" teriak nuri.
bu lastri mengubah panggilan suara menjadi video. tampak ayu sedang berada dikantor.
" waalaikum salam yu.." jawab bu lastri.
" mah gimana keadaan nuri" tanya ayu.
" ini yu, nuri nyariin kamu, dia gak mau makan. dia mau nya disuapin sama kamu yu" kata bu lastri.
" sini mah, biar Ayu bilangin nuri nya " kata ayu.
" anak cantik. tante ayu sedang kerja, nuri makan sama nenek dulu ya. anak cantik gak boleh nangis. harus nurut sama orang tua ya, nanti tante kerumah kalau sudah pulang kerja" kata ayu lembut.
" tante janji." ucap nuri.
ayu pun mengangguk
" holee...." teriak nuri.
" yaudah nenek nuli mau makan yang banyak sekarang" kata nuri.
" daa.. tanteee jangan lupa nanti kelumah ya" kata nuri. ayu pun mengangguk sambil tersenyum.
" assalammualaikum "
" waalaikumsalam"
semua lega, terutama angga yang melihat nuri makan dengan lahap. angga tak habis pikir, bagaiman putrinya gampang sekali dekat dengan adek iparnya itu. padahal mereka jarang berinteraksi selama ini. tapi yasudahlah dengan begitu, jadi ada yang membuat nuri menurut. walau angga merasa tak enak juga sama ayu, jika nuri terus terusan seperti ini. mungkin kedepannya angga akan memberi pengertian pada nuri, agar dia tak selalu bergantung pada ayu. karena ayu pun tentu punya kesibukan sendiri
tak bisa terus terusan menuruti kemauan putri nya itu.