Bab 32. Dilarang Bercerai

1532 Kata

“Apa?” Sepasang bola mata Bambang sudah hampir meloncat keluar dari kelopaknya, begitu mendengar ucapan sang putra. Kulit wajah pria itu bahkan langsung merah padam. “Bercerai? Hanya karena masalah dia bekerja?” Bambang merasa perlu untuk memasukkan sebanyak mungkin oksigen ke dalam paru-paru yang seketika terasa mengempis. Pria tua itu menatap kecewa sang putra. “Jangan bertindak sembarangan, Ris. Jangan permainkan pernikahan. Kamu itu berjanji di depan Gusti Allah. Bukan cuma di depan Bapak sama orang tua Resa.” Aris menggulir bola mata ke arah lain. Pria itu mengatur napas pelan. “Aku sama Resa sudah tidak sejalan lagi. Kami sering bertengkar, Pak. Buat apa mempertahankan rumah tangga kalau saling menyakiti?” “Kamu itu ngomong apa? Bapak lihat Resa baik-baik saja sama kamu. Apa seben

Bacaan gratis untuk pengguna baru
Pindai untuk mengunduh app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Penulis
  • chap_listDaftar Isi
  • likeTAMBAHKAN