After Married

1024 Kata
Kini Randy mulai menjabat tangan Pak Deri Yang akan menikahkan anak bungsunya secara langsung. "Audzubillahhiminassaytonirrodzim.. Bismillahirrohmanirrohim.. Ananda Randy Chandra Bin Bimo Chandra, saya nikahkan dan saya kawinkan engkau dengan putri kandung saya, Tania Anindita Binti Deri Syahputra, dengan maskawinnya berupa cincin serta kalung berlian seberat duapuluh gram, tunai, ucap Pak Penghulu yang diikuti oleh Pak Deri. “Saya terima nikah dan kawinnya Tania.. Tania.." ucap Randy yang mulai kembali tersendat-sendat karena rasa ragu yang kembali mendera dirinya saat ini. "Rileks Mas Randy, tarik nafas dalam-dalam Mas, Bismillah ya kita ulangi saja. Baik Mas Randy kita mulai lagi," intruksi dari Penghulu. Dan setelah Randy menenangkan dirinya, kini Randy kembali menjabat tangan Pak Deri. “Saya terima nikah dan kawinnya Tania Anindita Binti Deri Syahputra, dengan maskawinnya tersebut tunai, ucap Randy dengan satu nafas dan penuh keyakinan. "Bagaimana para saksi sah?" tanya Pak Penghulu. "Saaaaaah.." jawab para saksi. Barakallah lakuma wabaraka alaykuma wajama'a baynakuma fikhoir.. Lantunan solawat serta doa menggema dimana-mana memenuhi isi ruangan akad juga diruang tunggu Tania. Tangis bahagia mulai membasahi pipi kedua orantua Tania juga Randy. Berbeda dengan Tangis kepedihan yang kini mulai membasahi kedua pipi Tania dan kini Renata mulai menyekanya. Hati Tania terasa seakan tertombak disaat terdengar suara sah dengan serentak. Tania merasa jika kehidupannya telah benar-benar hilang setelah sudah benar-benar resmi menjadi seorang istri dari lelaki b******k yang begitu ia benci. Ingin rasanya Tania hancurkan riasan wajah juga rambutnya dan menghancurkan segalanya. Namun semua itu tak akan sama sekali ada gunanya sebab kini, segalanya telah terjadi. Renata yang mulai menyadari jika tangis Tania adalah sebuah tangisan kesedihan karena kehancuran hidupnya pun kini mulai merangkul bahu Tania seraya menggenggam erat jemari Tania. "Kakak tahu ini gak akan mudah untuk kamu Tania. Kakak tahu jika kamu sedang merasakan kehancuran saat ini. But please, lakukan yang terbaik untuk kedua orangtuamu dan anggap lah semua pengorbanan kamu saat ini akan menjadi sebuah berkah untuk kamu dikemudian hari," ucap Renata yang tengah berusaha untuk meyakinkan hati juga jiwa Tania. Tania pun mulai mengangguk pasti dan mulai berusaha untuk mengukir senyuman dibibirnya. "Iya Kak Tania janji." Ucap Tania yang lagi-lagi antara yakin tak yakin. Kini Renata Dan Lily mulai menuntun Tania menuju ruangan akad. Sedangkan Jennifer dan Sienna Mulai mengekori dibelakang mereka. Mempertemukan Tania dengan Randy yang kini telah resmi menjadi sepasang suami istri. Dengan anggun mereka berjalan hingga semua mata tertuju kepada Tania yang memang tampil begitu anggun nan menawan. Walau kini hanya sebuah senyuman yang penuh kepalsuan yang Tania ukir dibibirnya. Hanya untuk membuat kedua orangtua mereka tak akan kecewa. Randy pun mulai berdiri dengan raut wajah penuh penyesalan. Memaksakan sebuah senyuman yang terukir bagai sebuah senyuman terpahit yang pernah ada. Menyambut kedatangan Tania dengan perasaan yang campur aduk sebab ia tak mampu harus menerima takdirnya hari ini juga. Ketika kedua bola mata indah Tania kembali dipertemukan dengan kedua sorot mata yang tajam milik Randy, seketika membuat degup jantung Tania kembali berdegup begitu kencang. Sebab saat ini Randy sedang menatap Tania dengan begitu dalam. 'Damn! Why you looking so beautiful Tania. And why dia berhasil buat gue jadi begitu terpesona karena hal itu. Damn you Randy! Damn you!' umpat Randy dalam hati. 'Ngapain juga sih si angkuh ini ngeliatin gue sampai segitunya. Kalau aja disini gak ada orang! Udah gue injek keras-keras tuh kaki!' umpat Tania dalam hati. Setelahnya Tania dan Randy diminta untuk kembali menduduki kursi akad dan kembali memanjatkan doa kepada Allah SWT. Lalu keduanya diminta untuk saling menyematkan cincin dijari mereka masing-masing. Jemari keduanya pun kembali gemetar saat memasangnya. Sebab rasa ragu itu masih saja mendera keduanya. Tania tak sedikit pun menyangka jika memang benar seorang Randy yang saat ini menjadi suaminya. Begitu pun sebaliknya. Namun saat ini ada yang berbeda dengan Randy. Sebab dengan perlahan Randy memasangkan cincin nikah mereka dijari manis Tania. Tak seperti sebelumnya, dikala pertunangan mereka berlangsung. Disini Randy terlihat lebih serius juga menjalaninya dengan baik. Hari ini, untuk pertama kalianya Tania menyalami takzim punggung tangan Randy dan kini Randy mulai mengecup dengan begitu lembutnya dahi Tania dan menatapnya penuh cinta. Hal itu membuat Tania terpesona. Namun juga seketika kembali sadar jika sudah pasti Randy hanya sedang berakting saat ini. Kini Randy mulai menggandeng Tania menuju prosesi adat Yogya yang akan segera berlangsung. Prosesi demi prosesi pun telah mereka lalui, dan ditutup dengan sungkeman kepada kedua orangtua mereka. Kebahagiaan, keseriusan serta tangis haru biru tentu mewarnai setiap proses yang mereka lalui. Meski keduanya melakukan segala hal dengan setengah hati juga terpaksa. Hingga kini, tiba waktu dimana Randy kembali menggandeng tangan Tania menuju pelaminan mereka. Ucapan selamat serta doa kembali mereka dapatkan dari keluarga, saudara serta kerabat dekat yang menghadirinya. Banyak wefie yang diambil mulai dari proses pertemuan mereka hingga kini mereka berada dipelaminan. Dan acara akad ini, diakhiri pukul duabelas siang, saat adzan Dzuhur dikumandangkan. Karena resepsi pernikahan mereka akan dilangsungkan pukul tujuh malam nanti. Selama menunggu resepsi berlangsung keluarga Tania juga Randy beristirahat dibanyak kamar yang telah disediakan. Namun kini, masih dengan pakaian lengkap pengantin yang mereka kenakan. Randy menarik dengan kasar lengan Tania menuju suatu tempat yang sepi. Dengan keras Tania menolaknya namun semakin menolaknya membuat Tania semakin merasakan sakit dilengannya. "Randy mau lo apa sih! Disini banyak keluarga kita! Dan gue udah gak betah mau ganti pakaian!" desis Tania namun Randy tak mengindahkannya. "Randy sakiiiiiitt!!" desis Tania lagi dan kini Randy mulai mengunci tubuh mungil Tania dengan satu tangannya seraya menatapnya tajam. "Lo tahu gak, gara-gara lo gue dipermalukan sama banyak orang tadi! Gara-gara lo gue gak bisa bantah semua hinaan mereka!" ucap Randy dengan penuh penekanan disetiap katanya. Dengan sekuat tenaga Tania kembali menginjak kaki Randy seraya mulai melepaskan kuciannya. "Aaaaw.. dasar cewek gila!" erang Randy. Tania pun mulai tersenyum penuh ejek memandangi Randy yang tengah menahan sakit. "Heh dodol! Lo salah ucap waktu akad itu murni karena kebodohan lo! Dan pernikahan yang menyedihkan ini bisa terjadi juga karena kecerobohan lo! So please pakai otak lo itu buat mikir! Jangan cuma buat marah-marah gak jelas kayak gini!" Perkataan Tania benar-benar melukai hati Randy. Membuat sorot mata tajam itu kini semakin menajam bagai seekor elang yang hendak memangsa buruannya. Hingga hal itu kembali membuat degup jantung Tania berpacu kencang juga merasa takut dengan Randy.
Bacaan gratis untuk pengguna baru
Pindai untuk mengunduh app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Penulis
  • chap_listDaftar Isi
  • likeTAMBAHKAN