Mengkhawatirkan

1009 Kata

"Ya Allah bagaimana ini. Kepalaku pusing sekali. Perutku juga rasanya audah sangat mual sekarang," keluh Tania lagi seraya ia letakan ponselnya diatas washtafel. Hooooek..hoooeek..hoooek..hooek.. Kembali Tania muntahkan lagi seluruh isi makanan yang telah ia makan. Sebab memang rasa mual itu sudah tak lagi dapat ditahan. Hingga membuat Tania kembali melemas seketika. Randy yang sejak tadi berada didepan pintu toilet pun dapat mendengar setiap keluh kesah Tania. Hingga kini tanpa berkata Randy mulai memasuki toilet. Dan benar saja, lagi-lagi Tania kembali jatuh kedalam dekapannya hingga kedua bola mata mereka kembali bertemu. "Randy, kenapa kamu bisa ada disini? Kenapa kamu pakai turun ranjang segala. Kamu ini masih sakit Ran. Aku gak mau kalau sampai jahitan luka kamu itu kenapa-kenapa

Bacaan gratis untuk pengguna baru
Pindai untuk mengunduh app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Penulis
  • chap_listDaftar Isi
  • likeTAMBAHKAN