“Apa yang kamu lakukan terhadap Lyra selama ini? Jawab yang jujur!” desis Harlan memandang sangat tajam penuh kekecewaan pada putra sulungnya. Rex berlagak tidak paham apa maksud sang ayah. “Aku tidak mengerti. Melakukan apa?” “Jangan bohong kamu! Papa tahu semuanya! Papa tahu bagaimana kamu terus menyiksanya selama ini!” bentak Harlan menggebrak meja kerjanya. Tenggorokan Rex tercekat dan napasnya tersengal, sulit untuk mengambil udara segar. Akan tetapi, ia masih berusaha menutupi semuanya. “Menyiksa apa? Papa bisa lihat sendiri kalau aku telah melakukan tugasku sebagai seorang suami dengan baik.” “Memangnya Lyra mengatakan apa tentangku?” kulik Rex spontan berpikir adalah istrinya yang telah mengadu ini dan itu kepada pemimpin keluarga Adiwangsa. Harlan bangkit dari kursinya, samb