Rex melongo mendengar ucapan Marina. “A-apa?” engah sang Tuan Muda menggeleng tak percaya. “Kamu mau apa?” “Aku mau membersihkan badanmu. Itu baju sudah basah semua, harus diganti, ‘kan?” senyum Lyra dengan sabar. Dalam hati, sebenarnya dia juga berdebar. Bagaimana tidak sabar? Selama menikah, tak pernah sekali pun menyentuh atau melihat kejantanan sang suami. Namun, supaya Rex tidak semakin risih, dia berusaha terlihat biasa saja. “Kamu gila! Aku tidak mau!” geleng Rex dengan wajah sontam memerah. Lyra hanya tersenyum, lalu keluar kamar. Ia melihat seorang perawat sedang berlari, “Maaf, bisa meminta satu set sprei dan selimut? Saya dari kamar VVIP. Pasiennya buang air kecil di atas ranjang hingga harus segera diganti.” “Maaf, kami akan segera datang dan mengganti setelah selesai d