Lyra menguatkan diri untuk mengatakan yang sejujurnya kepada sang suami, bahwa ia kini telah berbadan dua. Adapun semua ini adalah hasil perbuatan Rexanda dan di kala malam pedih itu. “Mau bilang apa? Cepat jangan bertele-tele. Aku banyak urusan!” dengkus sang lelaki turun dari ranjang dan berjalan menuju kamar mandi. Bibir dirasa kelu begitu pula lidah yang menjadi kaku. Lyra akhirnya menyerahkan secarik kertas hasil pemeriksaan laboratorium tanpa mengatakan apapun. Rex mengambilnya dengan kasar. Mata tajam sontak meneliti apa saja yang tertulis di sana. Ketika melihat satu kata yaitu POSITIF, aliran darah di sekujur tubuhnya terasa berhenti begitu saja. “Bagaimana kamu bisa memalsu hasil laboratorium seperti ini?” engah Rex melotot dan menatap istrinya dengan wajah merah padam. Lela