Love|Part.3

1350 Kata
Saat di beri kepercayaan di balas dengan kebohongan. Maka jangan berharap kepercayaan itu bisa kembali lagi. . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . Sudah dua bulan Kalina bekerja dikantor pusat dan sejauh ini ia merasa mulai percaya diri dengan hasil kerjanya. Atasannya tidak pernah banyak protes dan jarang sekali marah pada Kalina, akhir pekan ini Kalina dan Kayra akan pergi keluar untuk jalan jalan menikmati hiburan kota Jakarta. "Aduhh capek bangett." "Ternyata jalan jalan juga capek ya Kay?" "Iya ya tapi seruu." Dua gadis itu tengah menikmati makan siang disalah satu foodcurt yang berada di mall Jakarta usai melihat bioskop. "Bagaimana kerjaan kamu, lancarr?" "Yahh sejauh ini sih, aman deh, bos gue gak ribet orangnya." "Ehhmm, syukur deh kalau gitu, emang bos kamu itu gimana, uda tua ya?" "Ehhm, gimana ya dibilang muda sih ya gak muda, dibilang tua juga gak tua, ya pria 35 tahun itu gimana ya begitulah." Ucap Kalina dengan nada santai. "Tua dong yahh" Sahut Kayra. "Gak begitu sih, cuma bos gue itu orang nya ganteng tau, gak keliatan lah tuanya ntar kapan kapan lo juga tau." "Kakak gue juga uda 30 tahun ya gak tua tuh malah cakep, sexy, dan menggoda." Jawab Kayra sambil terkikik. "Yehhh, Kak Kaizan mah gue tau, iyah deh kakak lo itu cakep, dan sexy juga tapi bos gue lebih dari itu sihh soalnya kakak lo ama bos gue kan temenan." "Masak sihh, ahh gue jadi penasaran gimana bentukan bos lo." Percakapan itu berakhir saat makanan yang mereka pesan tiba dan segera mereka santap sambil berbincang bincang. "Ehh, lihat deh ada cowok ganteng bangett." Kayra yang melihat seorang pemuda memasuki area foodcurt itu pun menjadi heboh, Kalina yang tidak tertarik memilih diam menikmati makanannya. "Dasar, ganjen udah punya Abi juga masih jelalatan." "Yaelah kan gue punya mata Sis, lagian mana boleh cowok seganteng itu dilewatkan duhh tuhan sexy bangeet." "Lebayy." "Ihh dasar jomblo! Tuh lihat noh ada makhluk Tuhan paling sexy disana, lu gak selera Sis??" "Kagak ahh, uda deh Kay buru tuh makan makanan lo gue uda capek nih cepetan biar kita balik." Jawab Kalina tak peduli. "Payah memang ngomong sama jomblo dari lahir ini mah," "Tapi gue bukan karena gak laku ya, cuma belum nemu yang cocok aja! "Helloo,, 24 tahun otw 25 lo belum pernah pacaran Kalina, gue juga heran nyebut lo apaan jomblo atau single secara lo pacaran aja belum pernah, Hadeehh pusing gue." Kayra kembali melihat pria tampan dihadapan mereka yang duduk memunggungi mereka. "Hmmm kok ada ya makhluk seganteng itu." Gumam Kayra. "Ingett, uda punya pacar masih aja jelalatan." "Gue ini wanita normal Sis, lagian mana ada yang tahan godaan kalau didepan mata ada manusia berparas malaikat." "Lebayy lo Kay, mana sih cowok berparas malaikat itu?" "Tuhh di belakang kita, yang pakek kaos item!" Kalina menatap pria yang membelakangi mereka sambil mengerutkan dahinya. "Maksud kamu baju item yang duduk sendiri itu?" "Ya iyalah jadi yang mana lagi selain dia yang pakek baju item?" "Astaga Kayra cuma pandangin punggung aja lo ngilerr." "Lo itu yahh lihat aduuhh.... Punggungnya lebar banget kalau bersandar sepertinya nyaman banget." "Ngaco kamu, hadeehh ya Tuhan kenapa gue punya temen cuma satu, geser lagi." "Ahh bicara sama orang kagak pernah pacaran emang gak ngerti istilah punggung yang sandarable kalau untuk bersandar itu nyaman banget tuh contohnya yang begitu tuh." Entah mendengar atau merasa lelaki yang mereka perdebatkan menoleh kebelakang bertepatan Kalina menoleh kearahnya. "Hahh, itu kan..?" ucapan Kalina menggantung menimbulkan tanda tanya pada Kayra. "Siapa??" Lelaki yang mereka perdebatkan bangkit menghampiri mereka. "Hahh, gilaa Kalina dia menuju kemari." "Diem loe." Jawab Kalina cepat. "Loe utang penjelasan sama gue, siapa dia lo kenal kan??" "Udah deh jangan buat malu, diem gak, dia bos gue." "Hahh, Bo boss lo yang lo bilang 35 tahun itu?" Ucapan Kayra terhenti saat Akhtar tiba dimeja mereka. "Siang Pak, sendiri aja??" Jawab Kalina basa basi. "Boleh Saya duduk disini?" Tanya Akhtar "Boleh Pak duduk aja kursinya kosong kok!" Jawab Kayra cepat yang langsung dapat pelototan dari Kalina. "Kalian udah daritadi disini?" Tanya Akhtar "I iya Pak." Jawab Kalina gugup. "Bapak sendiri kok bisa ada disini?? Tanya Kayra yang langsung dapat tatapan tajam dari Kalina. "Ohh Saya sedang menunggu istri belanja." "Ohh..!" Dua gadis itu hanya ber oh ria mendengar ucapan Akhtar. Hening tidak ada yang memulai percakapan bahkan Kalina bingung harus bersikap seperti apa pasalnya baru kali ini ia bertemu atasannya diluar jam kerja. "Ohh kenalin Pak ini Kayra temen saya, sekaligus Adik Kak Kaizan..!!" Akhtar menatap Kayra lalu tersenyum sambil mengangguk. "Saya Akhtar teman Kaizan!!" Jawab Akhtar. "Kayra." Sambil tersenyum dan menundukkan kepalanya. "Oh kalau begitu lanjutkan jalan jalannya Saya duluan yah, takut istri Saya mencari." "Iya Pak hati hati." Jawab Kalina cepat sambil tersenyum menatap kepergian sang big bos. "Gilaaakk," Pekik Kayra seketika membuat Kalina terkejut. "Aduhh bisa gak sih Kay, lo gak teriak teriak dekat gue." Ucap Kalina. "Itu Bos lo di kantor?" "Iyaa!" "Gila bener bener gila!!" "Lo kenapa sih Kay jangan yang aneh aneh dehh." "Itu namanya bukan tua dong Kalina." "Emang tadi gue bilang dia tua ya??" "Ehmm, enggak sihh, kalau begitu wujudnya itu namanya matangg." " Matang matang kamu kira dia buah." " Isshh susah ya ngomong sama jomblo dari lahirr! Cowok setampan itu kagak bikin lo oleng pas lagi kerja?" "Biasa aja sihh!" "Kayaknya bener dehh!" "Apa?" "Loe uda belok ya gak suka batang?" "Enak aja gue masih normal Kayra." "Terus lo apa gak naksir sama tuh makhluk indah ciptaan Tuhan??" "Ya enggak lah, dia itu udah punya istri Kay, ingett Istri you know? Lagian gue gak doyan sama lakik orang dan gak bercita cita jadi pelakor!" Ucap Kalina seketika membuat bahu sang sahabat merosot. "Iya yah, dia udah ada pawangnya, kenapa suami orang lebih menggoda Tuhaan." Ucap Kayra sambil mengadahkan kepala dan tangannya menatap langit langit resto. "Ckk, lebayy, udah deh ayokk gue udah kenyang." "Yaudah deh ayok, sepertinya kesempatan itu tidak ada lagi untuk deketin cowok tampan yang sayangnya suami orang." Ucap Kayra pada Kalina yang hanya menggeleng gelengkan kepala mendengar ucapan sahabatnya sembari melangkah meninggalkan tempat makan tersebut. . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . *** . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . mereka tiba di apartemen saat hari sudah mulai gelap Kalina dan Kayra terkejut saat mendapati Kaizan sudah duduk santai sedang memakan jajanan yang biasa Kayra dan Kalina sediakan di lemari es. "Kakak kapan sampai?" tanya Kayra saat melihat kakaknya tengah bersantai didepan televisi. "Lumayan, kalian darimana?" "Biasa la kak weekend jadi jalan jalan, kalau aku jalan sama Abi terus entar yang jomblo kesepian," Kayra melirik Kalina yang melengos langsung masuk kedalam kamar, Kaizan hanya terkekeh memandang kedua gadis itu. "Oh iya Kak tadi kami bertemu dengan bos Kalina dikantor." "Akhtar maksudnya??" "Iyah, kok bisa sekeren itu sih kak temen Kakak, padahal Kalina bilang dia udah tua kan ya??" "Kerenan Kakak dong, apa kerennya pria udah beristri." ucap Kaizan mengingatkan. "Iya sih, tapi kalau begitu bentuknya aku mau deh jadi pelakornya." Kaizan langsung melayangkan bantal memukul kepala Kayra. "Aduhh Kakak apa apaan sihh?" "Kamu itu kalau ngomong yang bener?" "Ya kan cuma ngomong aja kak, gak bakalan Kayra realisasikan dan praktekan, Kalina kok bisa ya kak kerja bareng orang ganteng gitu gak takut khilaf apa ya?" Kayra berbicara sambil ikut mengambil makanan yang Kaizan pegang, "Untungnya anak itu gak senekat kamu," "Ahh, Kalina ku yang polos," ujar Kayra seraya bangkit masuk ke kamar meninggalkan Kaizan yang tengah asik melihat film Action yang ia tonton dilayar datar dihadapannya. . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . Maaf untuk typo dan lain lain. Jangan lupa Komen.
Bacaan gratis untuk pengguna baru
Pindai untuk mengunduh app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Penulis
  • chap_listDaftar Isi
  • likeTAMBAHKAN