VIII

1012 Kata

"Rain buka pintunya, jangan dikunci begini." Andrew mengetuk terus pintu kamar Rain meskipun tak disahuti sang pemilik kamar sama sekali. Sepulang sekolah tadi Rain banyak diam dan sesampainya dirumah gadis itu langsung mengurung diri dikamar. "Rain buka pintunya atau Andrew dobrak." Rain menggelengkan kepalanya terus menangis dalam diam, tak peduli Andrew melihatnya atau tidak. "Rain, kamu itu kenapa? Cerita sama Andrew. Jangan buat bingung dong." Rain mengusap air matanya kasar lalu pergi ke kamar mandi untuk mencuci mukanya. Tepat saat ia keluar kamar mandi, seseorang memeluknya erat. "Kamu kenapa sih? Habis nangis kenapa? Siapa yang jahatin Rain?" Rain mengangkat wajahnya menatap Andrew yang memasang wajah penuh tanya. "Ada apa? Ayo cerita. Siapa tahu Andrew bisa bantu." Rain menghe

Bacaan gratis untuk pengguna baru
Pindai untuk mengunduh app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Penulis
  • chap_listDaftar Isi
  • likeTAMBAHKAN