Menyadari bahwa ada seseorang yang sedang menguntitnya, sontak saja hal itu membuat Alex beranjak dari tempat tidur, lalu dia berjalan menuju ke balkon kamarnya untuk melihat siapa yang berada di atas atap rumahnya. Dan ketika melakukan hal itu, tak lupa dia melepas gelangnya sehingga pedang miliknya muncul, lalu Alex memegang pedang itu erat-erat supaya dia bisa bersiap jika saja ada sosok musuh
Namun saat Alex melihat ke atas atap rumahnya, dia tidak merasa terkejut sama sekali, wajahnya hanya menunjukan ekspresi datar, karena yang dia lihat disana adalah Ryuji, yang sedang duduk di atas atapnya.
"Yo." Ucap Ryuji.
Kemudian karena udara diluar cukup dingin dan Ryuji bersin-bersin, maka Alex segera mengajaknya untuk masuk ke dalam kamar, dan dia boleh menginap malam ini.
"Kenapa kau mengikutiku sampai kesini?" Tanya Alex.
"Tentu saja untuk melindungimu sob."
"Dengar, aku tidak ingin terlibat dengan semua ini, aku punya kehidupan pribadi." Ucap Alex.
"Baiklah, jadi sepertinya kau sudah memutuskan?"
"I- iya, kurasa iya, aku sudah memutuskan ... Aku tidak ingin terlibat."
"Baiklah kalau begitu, itu artinya aku akan pergi, dan kami tidak akan lagi mengganggu kehidupanmu untuk selamanya ... Tapi lain halnya dengan kelompok Sword of freedom, mereka akan terus mencarimu, lalu saat mereka telah berhasil menemukanmu, maka bukan hanya nyawamu saja yang berada dalam bahaya, tapi keselamatan orang-orang yang kau sayangi juga akan terancam, dan karena kau masih belum memiliki kemampuan untuk melindungi mereka, maka kemungkinan bagi dirimu untuk bisa selamat adalah nol ... Jadi, apakah itu yang kau pilih??" Tanya Ryuji.
Lalu pertanyaan dari Ryuji tersebut sontak saja membuat Alex terperangah dan dia tidak bisa berkata apa-apa, sehingga dengan perasaan gugup, dia mulai merubah pikirannya.
"A- aku tidak berpikir sampai sejauh itu."
"Hmm, kehidupan tidak berlangsung hanya selama satu hari sob. Kau harus menjadi dewasa dan terus bertambah kuat supaya kau bisa menghadapi segala macam tantangan dalam kehidupan." Ucap Ryuji.
"Ba- bagaimana kau bisa sebijak ini?"
"Aku tidak bijak, kata-kata itu kudapat dari Billy." Jawab Ryuji sambil tersenyum.
"Ba- baiklah kalau begitu, kurasa aku harus menerima tawaran kalian untuk bergabung ke dalam kelompok, apa namanya?"
"Faksi angin."
"Ya, itu."
"Bagus sekali, besok sepulang sekolah, kau akan mulai berlatih."
"O- oke." Jawab Alex.
"Oh iya, ngomong-ngomong, sekarang aku tidur dimana?"
"Di lantai."
"Hmm, baiklah."
Setelah itu, Alex langsung berjalan ke lemari dan mengambilkan kasur lantai untuk Ryuji, agar teman barunya itu bisa tidur nyenyak malam ini, dan tentu saja itu membuat Ryuji merasa senang dalam sekejap.
Singkat cerita, pada tengah malam, ketika semua lampu sudah dimatikan. Alex masih terjaga di tempat tidurnya karena dia tidak mengantuk sama sekali. Sedangkan Ryuji terlihat sedang tertidur pulas, meskipun dia harus tidur di atas karpet. Lalu saat itu, Alex iseng bertanya kepada Ryuji.
"Hey, Ryuji."
"Ya." Dan Ryuji menjawabnya walau dalam keadaan setengah mengantuk.
"Kalau boleh tahu, apa pekerjaanmu?"
"Aku tidak punya pekerjaan." Jawab Ryuji.
"Jadi kau seorang pengangguran?"
"Ya, aku adalah seorang pengangguran yang membasmi iblis ... Keren kan?"
"Hahah, ya, kedengarannya begitu."
"Ada lagi yang ingin kau tanyakan? Aku benar-benar mengantuk."
"Hmm, ada satu lagi."
"Apa itu?"
"Apa hubunganmu dengan Ren dan Ara?"
"Kami hanya teman ... Kami bertiga adalah anggota yang baru saja bergabung semenjak Faksi angin mengalami kekalahan telak dari Sword of freedom beberapa tahun yang lalu."
"Hah? Faksi angin pernah kalah? ... Coba ceritakan padaku tentang hal itu."
"Peritiwa tersebut terjadi beberapa tahun yang lalu, ketika aku, Ren, dan Ara masih belum bergabung ... Dahulu, ketua dari Faksi angin adalah seorang ras pedang bernama 'Shinfu Lyoto', sedangkan Billy dan Miran masih menjadi orang kepercayaan dari sang ketua pada waktu itu, dan ada satu orang lagi, yang menjadi orang kepercayaan sang ketua, namanya adalah Shekai ... Billy, Miran, dan Shekai merupakan tiga orang ras perisai yang memiliki kemampuan diatas rata-rata. Pada waktu itu, Faksi angin memiliki jumlah anggota yang sangat banyak. Namun perseteruan yang telah terjadi selama berabad-abad antara Faksi angin melawan kelompok Sword of freedom, mengharuskan kedua kelompok selalu mengalami pertarungan dahsyat. Hingga pada puncaknya, perang besar terjadi antara kedua belah pihak hingga menimbulkan korban jiwa yang begitu banyak, lalu secara mengejutkan, Shekai berkhianat terhadap Faksi angin, dan bahkan dia juga membunuh ketua Shinfu Lyoto, sehingga Relic pagoda yang sejak jaman dahulu telah dijaga oleh Faksi angin kini jatuh ke tangan Jefirros, sang ketua Sword of freedom masa kini."
"Hah?"
"Menurut legenda, di dalam Relic pagoda bersemayam Raja iblis bayangan yang memiliki kekuatan penghancur dahsyat. Dan untuk membebaskannya dari dalam Relic tersebut, maka dibutuhkan nyawa seorang Holy knight, yang hanya ada 1 orang dalam kurun waktu 100 tahun sekali."
"Itu, artinya, sebelum diriku juga ada banyak Holy knight yang lain?" Tanya Alex.
"Ya, tentu saja ... Namun keberadaan mereka sulit untuk ditemukan, karena berbaga alasan. Tapi dalam periode ini, akhirnya kami bisa menemukannya, yakni dirimu."
"O- ouh, jadi aku adalah Holy knight periode masa kini yang terpaksa harus terlibat."
"Ya, keberadaanmu sangatlah penting. Tapi kau jangan khawatir, karena kami pasti akan berusaha untuk melindungimu."
"Oh ya tuhan." Alex mengusap wajahnya. Dan ketika Alex sedang meratapi nasibnya, Ryuji kembali tidur dan mendengkur.
Pada keesokan harinya, atau lebih tepatnya pada pagi hari. Alex berangkat ke sekolah seperti biasa, namun kali ini dia ditemani oleh Ryuji kemanapun dia pergi, sehingga Alex merasa bahwa dirinya tidak lagi sendirian. Di sepanjang perjalanan menuju ke sekolahnya, Alex berbincang-bincang dengan Ryuji, dan mereka membicarakan banyak hal.
"Jadi Ara adalah ras pedang?" Tanya Alex
"Ya, dia dan kakaknya adalah ras pedang ... Ara masih seorang pemula sama sepertimu, dan kurasa Dia dan kakaknya memiliki elemen yang sama." Jawab Ryuji.
"Elemen??"
"Hmm, kau akan tahu tentang hal itu nanti ... Sepulang sekolah kau akan langsung ke Sasana untuk mendapat penjelasan seputar kekuatan dari ras pedang dan ras perisai."
"Wahh, masih banyak hal yang belum kuketahui."
"Benar sekali sob."
Lalu secara tak sengaja, rupanya mereka berdua bertemu dengan Henry, yang juga sedang dalam perjalanan menuju ke sekolah. Ketika mereka saling bertemu, Henry merasa terkejut karena dia melihat Alex sedang berjalan bersama seseorang.
"Alex?"
"Oh, Hey Henry."
"Si- siapa dia?" Tanya Henry.
"Perkenalkan, dia adalah temanku. Namanya Ryuji."
"Hai, senang berkenalan denganmu." Ucap Ryuji sambil menjabat tangan Henry.
"Kami pergi duluan ya." Ucap Alex. Lalu dia dan Ryuji kembali melanjutkan perjalanan menuju ke sekolah. Mereka berdua meninggalkan Henry seorang diri disana yang hanya bisa diam terperangah.
Lalu ketika sedang berjalan, Ryuji bertanya. "Hey, kenapa kau meninggalkan temanmu? Bukankah sebaiknya kita berjalan bersama?"
"Tidak apa-apa ... Lagipula Dia melarangku untuk berbicara dengannya di muka umum."
"Hah?? Kenapa begitu?"
"Sudahlah, tidak usah dibahas ... Oh iya, kau mau corn dog?"
"Mau, asalkan gratis."
"Tentu saja."
"Ahahahhahh." Mereka berdua tertawa bersama.
Sedangkan Henry yang melihat hal itu dari kejauhan merasa geram, karena dia tidak suka melihat kedekatan antara Alex dan Ryuji. Bahkan ketika di sekolah pun, Henry merasa tidak senang karena Alex tidak terlihat murung seperti biasanya, Walaupun dia dikucilkan oleh semua orang di sekolahnya. Karena Rupanya kehadiran seorang teman yang tulus, membuat Alex jadi tidak mempedulikan 1000 orang lain yang mengacuhkannya, sehingga kini dunia serasa lebih baik bagi Alex.
Singkat cerita, Ketika sudah waktunya pulang sekolah pun, Henry masih tetap memperhatikan dan mengikuti Alex dari kejauhan. Dia yang biasanya diikuti dan dipanggil oleh Alex, kini malah berbalik, dia bahkan tidak didekati sama sekali, karena Alex lebih memilih untuk pulang bersama Ryuji yang sejak tadi sudah menunggunya diluar sekolah.
Lalu karena penasaran dengan hubungan mereka, maka secara sembunyi-sembunyi Henry mengikuti Alex dan Ryuji dari belakang, sambil terus memperhatikan kedua orang yang sedang berjalan sambil bercengkrama itu, diri Henry seakan dipenuhi oleh rasa marah, sehingga dia merasa tidak tenang.
Tak lama kemudian, Henry bahkan melihat Alex dan Ryuji yang sedang dihampiri oleh seorang gadis cantik, yakni Ara. Dia membawakan makanan bagi Alex dan yang lainnya. Dari kejauhan Mereka terlihat sangat akrab, sehingga membuat Henry menjadi semakin geram, lalu ketika Alex dan yang lainnya telah memasuki suatu tempat yang merupakan Sasana tinju, maka Henry memutuskan untuk tidak melanjutkan kegiatannya mengikuti Alex, karena dia tidak bisa melakukan apa-apa tentang urusan yang sedang dilakukan oleh Alex di dalam Sasana itu.