Ketika Anda mengunjungi situs web kami, jika Anda memberikan persetujuan, kami akan menggunakan cookie untuk mengumpulkan data statistik gabungan guna meningkatkan layanan kami dan mengingat pilihan Anda untuk kunjungan berikutnya. Kebijakan Cookie & Kebijakan Privasi
Pembaca yang Terhormat, kami membutuhkan cookie supaya situs web kami tetap berjalan dengan lancar dan menawarkan konten yang dipersonalisasi untuk memenuhi kebutuhan Anda dengan lebih baik, sehingga kami dapat memastikan pengalaman membaca yang terbaik. Anda dapat mengubah izin Anda terhadap pengaturan cookie di bawah ini kapan saja.
If you would like to learn more about our Cookie, you can click on Privacy Policy.
ISI PESAN GRUP WA KELUARGA ISTRIKU (10) Air mataku kembali mengalir, aku masih ingat betul bagaimana Mama menyiksa diriku dulu, tanpa belas kasih Mama mengurung diri ku didalam gudang selama satu bulan penuh, dan hanya makan malam yang diberikan olehnya. Dalam keadaan gelap gulita dan hawa dingin menyerang aku meringkuk saat itu. Air mataku bahkan sudah kering untuk sekedar menangis dengan perlakuan Mama kepadaku. "Jangan menangis didepan ku, aku muak melihatnya. Cepat pergi dari sini, kau merusak kesenanganku!" Tukas Mama dengan suara meninggi juga rahangnya ikut mengeras bahkan sorot mata ibu sangat tajam. "Mah,--" "Pergi. Kau mau aku berbuat lebih lagi dari pada tadi hah!" Aku menelan air ludahku, dengan hati rapuh aku menghapuskan air mata yang bercucuran jatuh membasahi pipiku.