Ketika Anda mengunjungi situs web kami, jika Anda memberikan persetujuan, kami akan menggunakan cookie untuk mengumpulkan data statistik gabungan guna meningkatkan layanan kami dan mengingat pilihan Anda untuk kunjungan berikutnya. Kebijakan Cookie & Kebijakan Privasi
Pembaca yang Terhormat, kami membutuhkan cookie supaya situs web kami tetap berjalan dengan lancar dan menawarkan konten yang dipersonalisasi untuk memenuhi kebutuhan Anda dengan lebih baik, sehingga kami dapat memastikan pengalaman membaca yang terbaik. Anda dapat mengubah izin Anda terhadap pengaturan cookie di bawah ini kapan saja.
If you would like to learn more about our Cookie, you can click on Privacy Policy.
Isi pesan grup wa keluarga istriku (16) Maya POV "Maya, kenapa kamu berbicara seperti itu kepada Mama," kata bang Yoni, dia turun berjalan kearah Mama yang terdiam diri. "Lihatlah dirimu sendiri Bang, bahkan kamu saja dikhianati oleh pacarmu sendiri karena kamu miskin kan, dulu saat kamu berkecukupan dia mendekat bagaikan kucing mintak makan. Begitulah keluarga ini, aku selama ini diam bukan berarti lemah dan akan selamanya tunduk kepada kalian semuanya. Asal kalian tau kalian sebenarnya beban dalan hidupku," "Cukup, Maya!" "Terlambat Bang, hatiku sudah cukup sakit dengan ini semuanya. Aku tidak bisa seperti ini." Kataku menyahut cepat. Aku membuka kasar pintu yang menjadi penghalang masuk kedalam kamar. Membukanya kasar bahkan lebih kasar dari Mas Burhan membuka tadi. Dengan peras