Suara derap langkah seseorang tertangkap oleh indra pendengaran Nirmala lalu, ia tersenyum berharap itu adalah manusia yang mau menolongnya. Pintu pun terbuka, sinar cahaya matahari menangkap siluet tubuh seseorang yang berdiri di ambang pintu. "Kamu?!" pekik Nirmala membelalakan matanya. "Selamat siang cantik," sapa Willy sembari melangkah mendekati sang janda kembang yang keadaannya sudah sangat berantakan. "Tolongin aku, Willy. Syukurlah kamu datang tepat waktu," timpal Nirmala sembari mengembangkan senyum sumringah ada secercah harapan untuk lolos dari gubuk penderitaan itu. Namun, suara terkekeh Willy membuat Nirmala mengkerutkan dahinya dan memijit-mijit alisnya. Tangan kekar itu meraup wajah wanita di hadapannya. "Imbalannya apa? Kalau mau aku tolong." Suara baas Willy terasa m