“Mungkin sudah saatnya berhenti. Aku akan menemui Om Dharma, mengatakan kalau kasus Kama benar-benar tidak menemukan titik terang. Terima kasih atas bantuannya, sampaikan itu juga pada ayahmu. Akhir pekan nanti, aku ke rumahmu untuk sekadar berbincang dan menguucapkan terima kasih secara langsung.” Setelah lawannya mengiyakan, Shaka langsung mengakhiri panggilan. Begitu ia berbalik sembari memasukkan ponsel ke dalam kantong celana, opa dan oma sudah menunggunya sembari berpegangan tangan. “Kama? Apa aku sudah melewatkan sesuatu, Mas?” tanya Fatmawati pada suaminya, dengan nada hangat. “Kalau aku tidak salah menangkap, cucu baik hati kita ini menyebut nama perempuan. Benar begitu?” “Kau tidak salah, Fatma. Shaka kita tumbuh dengan baik, sekarang dia dimabuk cinta pada satu perempuan yang
Unduh dengan memindai kode QR untuk membaca banyak cerita gratis dan buku yang diperbarui setiap hari