Lullaby 23

1921 Kata

Shaka menarik napas berat, kemudian mengembuskan perlahan. Setelah beberapa saat diam, ia putuskan sudah saatnya beranjak. Semua tak terselesaikan begitu saja kalau Shaka terus-terusan mengulur waktu. Lagipula adanya Shaka di sini tidak untuk merelakan, ia hanya sekadar memberi sedikit kelegaan pada pria, yang menyandang status sebagai ayah dari gadis yang Shaka suka. Rumah yang sering ia pantau belakangan ini, sama sekali tak berubah. Tetap suram dengan cat yang memudar. Menggambarkan bagaimana kondisi pemilik di dalamnya, juga perasaan Shaka sebagai seseorang yang kehilangan. Langkah Shaka tegas namun sebenarnya tak ada gairah. Melihat kediaman Kamania sama saja menambah daftar panjang kerinduannya pada gadis itu. Entah berbulan-bulan, bahkan sampai tahunan sekalipun, Shaka tetap tidak

Bacaan gratis untuk pengguna baru
Pindai untuk mengunduh app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Penulis
  • chap_listDaftar Isi
  • likeTAMBAHKAN