"Ara, saya mau kenalin kamu ke anak saya. Namanya Fany. Dia punya beberapa pertanyaan yang mungkin bisa kamu jawab. Dia ingin tahu tentang panti asuhan gitu. Penasaran barangkali." Tarendra meminta ijin pada Ara, di suatu sore di tempat biasa mereka bertemu. Ara mengulurkan tangannya, menyambut uluran tangan mungil Fany. Ara tersenyum tulus, menyadari bahwa anak perempuan kecil yang ada di hadapannya adalah adiknya. Mereka sedarah. Tarendra yang menyumbangkan darah yang sama pada mereka. Usia mereka terpaut tiga tahun. "Mau tanya apa tentang panti, dek? Eeh saya boleh panggil adek kan atau mau dipanggil Fany saja?" Ara melihat ke arah Tarendra, meminta persetujuan. Tarendra mengangguk, "Terserah kamu saja, mau panggil adek boleh, Fany juga boleh." "Banyak kak, Fanny punya banyak pertany