"Aku antar ya?" tanya Griffin saat ia telah selesai menautkan dasi pada kerah lehernya dan menatap Grizelle melalui pantulan cermin di depannya. Grizelle mengembuskan napas panjang dari mulutnya. "Tidak perlu. Kita lawan arah. Jadi, untuk apa repot-repot mengantar," ujar Grizelle yang kini bangkit dari kursi dan berdiri di hadapan Griffin. Grizelle hendak melangkah pergi dan sebuah cekalan tangan, menghentikan langkah kakinya. "Aku hanya ingin mengantarkan saja. Kenapa menolak ku!?" seru Griffin ngotot. Grizelle melepaskan cekalan tangan Griffin dan mengembuskan napas berat. "Jangan membuang waktumu untukku. Sudah. Aku berangkat dulu," ucap Grizelle sambil berjalan pergi dari hadapan Griffin. Tangan Griffin mengepal kesal. Semakin lama, ia semakin tidak memahami Grizelle dan malah se