Permintaan Arinda

1885 Kata

Kanaya mengayunkan langkah menuju kamar nomor  825 di Hotel Fairmont Jakarta, tempat Aasfa dan Arinda menginap tanpa kabar. Ia ditemani oleh Revan menemui Aasfa untuk menghajar pria itu habis-habisan. Seandainya saja Abigail tidak bersedih karena merindukan papanya, Kanaya tidak akan pernah menemui pasangan m***m itu. Menyebalkannya pria b******k itu tahu bahwa putrinya sedang sakit, tetapi sedikit pun tidak ada rasa khawatir di dalam hatinya. Beruntunglah Kanaya memiliki sahabat seperti Revan dan Amelia, mereka berdua sangat bisa di andalkan dalam beberapa hal, selalu membantu Kanaya meski pun masalah yang di hadapi sangat sulit. “Aku harap, kau tidak bar-bar menunjukkan kemarahan. Jangan lupa, saat ini dirimu sedang rawan gosip,” tegur Revan sebelum mengetuk pintu kamar. Peringatan da

Bacaan gratis untuk pengguna baru
Pindai untuk mengunduh app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Penulis
  • chap_listDaftar Isi
  • likeTAMBAHKAN