"Maya dan teman-teman satu divisiku udah pada tahu tentang hubungan kita," ucapku pada Ervan. Ervan menoleh sekilas sebelum mengarahkan kembali pandangannya ke arah jalanan di depan. "Tahu dari mana?" Kami saat ini sedang dalam perjalanan menuju rumahku. Tentunya setelah mengetahui kalau mamaku sudah berubah pikiran, Ervan antusias sekali ingin lansung menemui perempuan yang telah melahirkanku tersebut. "Yang kamu ribut sama Ray, ada yang videoin. Terus mereka pada kepo tanya aku, kan aku juga ada di dalam video itu." "Terus kamu jawab apa?" "Ya, cuma bilang ada salah paham. Tapi, mereka nggak percaya begitu aja. Soalnya Lily juga lihat kita kemarin di dalam mobil... " Mukaku memanas mengingat itu. Alis Ervan bertaut. "Lihat apaan?" "Lihat itu... itu yang kemarin... au ah, masa kam