"Kerjaannya masih banyak?" Aku menghampiri Ervan pada jam istirahat dengan membawa makanan yang aku beli secara online barusan. Tadinya teman-temanku mengajak makan di Plaza Semanggi. Tapi aku menolaknya dengan berdalih ada membantu pekerjaan Ervan di ruangannya sambil makan siang agar cepat selesai. "Lumayan." "Makan siang dulu, baru lanjutin lagi." Ervan menoleh sekilas dan tersenyum. "Tanggung, An, sedikit lagi. Habis ini juga ada yang harus aku kerjain juga." Sepertinya aku baru bisa berbicara dengan Ervan nanti saat pulang. Sekarang, aku tak mungkin mengganggunya yang sedang menyelesaikan pekerjaannya. "Aku pikir, CEO kerjaannya nggak begitu banyak. Kan kebanyakan ada sekretaris yang handle." "Selagi bisa kerjain sendiri, aku nggak bakal alihin sama Maya. Kecuali perihal surat