"Kok mendadak banget mau pergi liburan?" Aku memberitahu Ray bahwa aku akan pergi liburan lusa. Dan tentu saja dia terkejut. Karena tak biasanya aku pergi liburan sendiri. Terkahir aku pergi liburan saat libur lebaran bersama keluargaku. Itu juga hanya beberapa hari saja karena aku harus masuk kerja. Aku tak mengambil cuti waktu itu. "Lo tahu, Ray. Hati gue lagi nggak baik-baik aja saat ini. Gue butuh waktu untuk healing sementara, sebelum kembali bekerja lagi dan siap ketemu sama dia setiap harinya." Ray menghela napas. "Nggak 2 minggu lagi aja? Gue mau temenin lo, tapi kalau lusa gue nggak mungkin cuti dadakan. Kantor gue nggak bakalan kasih." Ray sudah menjadi seorang manajer di sebuah perusahaan swasta. Tapi tetap saja yang namanya ingin cuti, paling tidak sudah ada planning dari