22. Saling Membuka Luka Hati.

966 Kata

"Abang laki-laki. Tidak ada bekas didiri Abang. Abang bisa moved on dan menata hidup dengan Mbak Vira. Tapi saya? Seumur hidup saya membawa beban. Apa Abang tahu, setiap kali saya didekati seseorang, saya selalu gamang. Saya takut kalau nantinya saya akan ditinggalkan karena masa lalu saya. Maklum saja. Saya ini dibilang perawan bukan. Janda juga bukan?" Gayatri tersenyum tanpa merasa lucu. "Abang sadar tidak, sesungguhnya yang menjadi korban itu saya. Bukan Abang. Abang itu korban kemarahan ayah saya. Ayah saya marah karena Abang sudah merusak anak gadisnya. Namun saya tetap tidak membenarkan tindakan ayah saya pada abang sekeluarga. Tidak adil kalau Pak Ilham sebagai ikut disalahkan. Karena Pak Ilham memang tidak tahu apa-apa." Gayatri mengenadah. Menatap langit kelam yang dihiasi tabu

Bacaan gratis untuk pengguna baru
Pindai untuk mengunduh app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Penulis
  • chap_listDaftar Isi
  • likeTAMBAHKAN