21. Menggenggam Luka.

923 Kata

Gayatri berkali-kali memindai jam di pergelangan tangannya. Waktu telah menunjukkan pukul setengah tujuh malam. Itu artinya setengah jam lagi ia akan bertemu dengan Iwas. Gayatri menaikkan resleting bomber jaketnya. Ia sedikit kedinginan karena kafe yang ia pilih untuk bertemu dengan Iwas konsepnya adalah ruang terbuka. Ia memang sengaja memilih kafe ini karena selain suasananya nyaman, tempat duduknya juga mempunyai jarak yang cukup renggang. Dengan demikian privacy masing-masing pengunjung lebih terjaga. Sekonyong-konyong Gayatri merasa bulu kuduknya meremang. Indra keenamnya merasa kalau dirinya tengah diamati seseorang. Refleks Gayatri menoleh ke belakang. Iwas tampak berjalan dengan langkah panjang menghampiri mejanya. Rupanya Iwas masuk ke dalam kafe melalui pintu belakang. Kafe i

Bacaan gratis untuk pengguna baru
Pindai untuk mengunduh app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Penulis
  • chap_listDaftar Isi
  • likeTAMBAHKAN