Pekerjaan papanya Livya membuat mereka sekeluarga harus kembali ke Indonesia. Dan mau tidak mau, Livya resign dari pekerjaan yang sudah bertahun-tahun dijalaninya. Walau sudah tidak remaja lagi, orang tua Livya tetap tidak menginginkan sang anak berada jauh dari mereka. Apalagi setelah hal yang pernah menimpa Livya beberapa tahun yang lalu. "Papa boleh masuk, Vy? Kamu udah mau tidur?" tanya Suryono, papanya Livya tepat di depan pintu kamar sang anak yang saat ini sedikit terbuka. Livya menggeleng, lalu tersenyum. "Belum kok, Pa. Masuk aja." Suryono lalu melangkahkan kaki menuju Livya. "Papa ganggu kamu, Nak?” "Enggak kok, Pa.” Livya menatap sang papa dengan raut wajah serius. “Ada hal penting yang ingin papa bicarain sama aku?" “Ah, enggak penting-penting banget. Cuma pengen ngobrol a