Bab 23. Perasaan Terpendam

1016 Kata

Pagi ini cuaca terlihat begitu cerah. Sinar matahari terasa hangat saat terkena tubuh. Novi yang mulai melanjutkan hidupnya terlihat sibu mengeluarkan berbagai menu untuk jualannya hari ini. "Mama. Ini kantong plastiknya," ucap Helena sambil membawa beberapa kantong plastik di tangannya. "Pintar sekali anak Mama. Terima kasih ya, Sayang. Sekarang kamu bisa main di dalam sambil menonton televisi!" perintah Novi sambil mengecup pipi sang putri dengan lembut. Pagi ini tidak seperti biasanya, Novi yang biasanya lebih banyak menghabiskan waktunya untuk membersihkan rumah. Hari ini justru dibuat kewalahan oleh pembeli yang berdatangan. Hingga saat ia sedang sibuk melayani pembeli, terlihat sebuah mobil berhenti di depan rumahnya. "Assalamualaikum," sapa Bima yang sudah berdiri di depan N

Bacaan gratis untuk pengguna baru
Pindai untuk mengunduh app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Penulis
  • chap_listDaftar Isi
  • likeTAMBAHKAN