Abi berdiri diam, matanya menatap lekat-lekat ke arah Bintang dan mamanya yang sedang berpelukan. Ada kehangatan dalam pelukan itu, tapi di balik senyuman lembut yang tampak di wajah Bintang, Abi bisa merasakan sesuatu yang lebih dalam. Sebuah kepedihan yang mungkin hanya bisa dirasakan Bintang sendiri. Ingatan tentang kejadian beberapa jam sebelumnya menari-nari, menghantui pikirannya. Flashback Di perjalanan menuju rumah, Abi yang tengah mengendarai mobil dengan kecepatan sedang tidak sempat mengelak hingga akhirnya menabrak bagian belakang mobil di depannya yang tiba-tiba saja berhenti. “Maafkan aku, Bee. Kamu nggak apa-apa?” Bintang mengangguk—keduanya kemudian memeriksa keadaan Kanina yang tersentak—terbangun dari tidurnya. Tidak ada yang terluka karena benturan juga tidak keras ka