Bab 22 : Ziarah Bersama

1171 Kata

“Bunda, baksonya enak.” Cepat Bintang mendorong tubuh Abi melepas kecupan mereka mendengar namanya disebut. Bintang mengembuskan napas lega karena Kanina hanya mengigau. Matanya masih terpejam, tapi senyum terukir di wajah gadis kecil itu. Bintang mengusap sayang dan mengecup puncak kepala Kanina. “Lucu banget, sih,” gumam Bintang. Dia mengangkat pandangannya hingga beradu pandang dengan Abi yang tengah melihat perlakuannya terhadap Kanina. “Ma—mas sebaiknya kita tidur, ini sudah larut malam.” “Tidur? Setelah kamu menodai bibirku?” tanya Abi tidak percaya. “Mas! Apaan sih. Mas duluan yang nyosor—” Bintang melipat bibirnya melihat Abi mengulum senyumnya. “Sudah … tidur, Mas,” sambungnya. Bintang memiringkan tubuhnya di atas kasur, punggungnya membelakangi Abi dan Kanina. Tangannya perl

Bacaan gratis untuk pengguna baru
Pindai untuk mengunduh app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Penulis
  • chap_listDaftar Isi
  • likeTAMBAHKAN