Bab 32 - Lamaran II

1354 Kata

Setiap hari selalu ada saja ketakutan yang timbul dan menghantui Sasmita. Seperti pagi ini, ketika tubuhnya lemas karena diserang mual berlebih, Sekar justru adalah orang pertama yang melihat wajah pucatnya. Setidaknya Sasmita bersyukur karena bukan kakaknya yang mengetahui keadaannya sekarang. Karena kalau Wira tahu, sudah pasti ia akan langsung dibawa ke rumah sakit dan itu artinya rahasianya terungkap. Namun, ketika suara Sekar selanjutnya terdengar, tubuh Sasmita menegang seketika. “Kalendermu bulan ini kenapa masih bersih? Kamu belum datang bulan?” Sasmita gelagapan. Bagaimana ia harus menjawab pertanyaan ibunya? Ia tidak mungkinkan kalau harus menjawab jujur, akan jadi apa ia nanti kalau sampai keluarganya tahu? “Baru mulai hari ini, Ma. Mungkin karena baru kecapekan kerja juga m

Bacaan gratis untuk pengguna baru
Pindai untuk mengunduh app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Penulis
  • chap_listDaftar Isi
  • likeTAMBAHKAN