Suara bantingan pintu dibarengi derap langkah yang tergesa-gesa terdengar dari arah tangga. Seorang wanita berlari turun dengan perasaan campur aduk. Langkahnya semakin cepat ketika netranya menangkap satu dari tiga gelas di atas meja sudah tak bertuan. “Barra mana?” Pertanyaan wanita berambut sebahu itu seketika menghentikan perdebatan dua laki-laki beda usia di ruangan tersebut. Kedua laki-laki itu menoleh serempak pada si pemilik suara. Detik berikutnya, ekspresi berbeda mereka tampilkan. “Barra mana, Kak?” Wanita itu mengulang pertanyaannya pada laki-laki yang usianya lebih muda. “Pulang.” Satu kata, tapi berhasil membuat bahu wanita itu merosot seketika. Tatapan yang semula tampak berbinar penuh dengan harapan, kini meredup. Usaha yang selama ini, ia harapkan berhasil, nyatanya t