Selama ini setiap kali melihat Sakti berada di tempat lain selain kantornya, yang Sasmita lakukan hanya terus berusaha meyakinkan diri dan pikirannya bahwa semua dugaannya adalah salah. Selalu seperti itu dan pada akhirnya membuat ketenangannya sedikit terganggu. Karena sebenarnya, semakin ia menganggap dirinya baik-baik saja, nyatanya ia tidak benar-benar dalam keadaan baik-baik saja. Dan siang itu adalah puncaknya. Puncak di mana ia sudah tidak bisa menahan semua dugaan tersebut lebih lama lagi. Maka, saat Sakti baru saja membuka pintu rumah, Sasmita menyerangnya langsung. “Mas, dari mana kamu?” Satu pertanyaan meluncur dari arah belakang punggung Sakti. Laki-laki itu tersentak kaget dan sontak berbalik. Netra membola, mendapati sosok sang istri berdiri beberapa langkah darinya. Lak