18 - Spesialis

1818 Kata
          “Maaf membuatmu menunggu, Red Lily.”           Sayuri yang sedang asik mengumpulkan beberapa tumbuhan yang dapat dijadikan bahan makanan atau pun tanaman herbal di sekitar Collapsed Sewage langsung menolehkan wajahnya ke sumber suara.           Kyle dan ketiga temannya yang lain baru saja sampai. Dengan senyuman cerah di wajahnya, Fein berkata, “Yoo, nona manis~ Kita bertemu lagi!”           “Selamat … pagi, Fein,” balas Sayuri.           Dengan dramatis, Fein menarik napas terkejut sambil menutup mulutnya dengan kedua tangan. “Hagh, dia membalasku! Dia juga mengingat namaku!”           Emil yang ada di sebelah Fein mengernyitkan hidungnya, kemudian berkata, “Tolong jangan buat orang ini besar kepala, Red Lily.”           “Hmm … jadi ini dungeon yang disebutkan oleh sistem itu?” tanya Kai.           “Itu benar. Aku yakin saat ini meski pun kalian sudah berada tepat di depan pintu masuk dungeon ini, kalian tidak akan bisa masuk ke dalamnya,” balas Sayuri.           Fein menyentuh pintu bangunan yang menjadi dungeon Collapsed Sewage. “Hoo benar. Aku hanya menerima sistem pemberitahuan kalau dungeon ini baru bisa dimasuki oleh pemain 4 hari 23 jam lagi.”           “Karena saat ini hanya aku dan tim yang menjadikanku ketuanya yang bisa masuk ke dalam,” balas Sayuri. “Entah apa yang dipikirkan oleh sistem Gaia sampai membuat peraturan seperti itu. Tapi yang jelas, dengan ini kita beruntung, ‘kan?”           “Tunggu apalagi, Kyle. Undang Red Lily untuk masuk ke dalam tim!” suruh Fein.           “Aku tahu … aku tahu …” gumam Kyle pelan. Sedetik kemudian, sebuah jendela hologram kembali muncul di depan wajah Sayuri.           [Sistem: Pemain ‘Kyle’ mengundang anda untuk masuk ke dalam timnya. Terima/Tolak.]           Tidak seperti sebelumnya, kali ini Sayuri menerima undangan tim tersebut.            [Sistem: Berhasil bergabung ke dalam tim.]           [Sistem: Anda menjadi ketua tim.]           “Apa monster yang ada di dalam sana sama seperti tikus mati yang tersangkut di pohon tumbang di dekat aliran sungai tidak jauh dari sini?” tanya Kai.           “Oh, kau melihatnya?” balas Sayuri merasa takjub karena pemain bernama Kai dengan profesi Assassin ini bisa menemukannya.           Jika pemain lain pasti hanya akan mengabaikan batang pohon itu tanpa melihatnya dengan teliti. Sepertinya dia bisa menjadi pemain dengan profesi Assassin yang baik, sayangnya Sayuri tidak mengingat nama pemain ‘Kai’ yang menjadi salah satu Assassin terbaik di Lord’s Regime. Begitu pula Kyle dan teman – temannya yang lain.           “Sepertinya begitu. Entahlah? Aku belum pernah masuk ke dalam dungeon ini sebelumnya,” jawab Sayuri yang pura – pura tidak tahu jawabannya. “Lagi pula, aku hanya bisa masuk ke dalam sana satu kali. Jika aku gagal menyelesaikannya, aku tidak akan bisa masuk ke sana lagi dan hanya bisa masuk kembali sama seperti para pemain yang lain.”           “Aku ingat sebelumnya tentang kau yang menemukan dungeon ini ketika kau menjalankan Quest di Claydale,” kata Kyle sambil mengusap dagunya pelan. “Apa itu berarti dungeon ini memiliki hubungan dengan kondisi desa Claydale yang terlihat seperti mati dan NPC Kepala Desa yang terlihat sakit itu?”           “Maksudmu seperti dungeon ini dipenuhi oleh monster yang bisa memberikan semacam … debuff?” tanya Fein. “Ugh, apa kita memiliki potion yang cukup untuk masuk ke dalamnya?”           “Sepertinya mempelajari ‘Cure’ dan ‘Heal’ sebelum kita sampai di tempat ini bukan pilihan yang salah,” gumam Emil pelan.           “Oh? Kau sudah mempelajarinya? Itu bagus, dengan ini kita bisa menyelesaikannya lebih mudah,” kata Sayuri. “Berapa banyak poin HP yang bisa kau pulihkan?”           “+25, dengan cooldown 30 detik,” jawab Emil.           Sayuri menganggukkan kepalanya beberapa kali. “Tidak buruk. Karena tidak ada Warrior atau pun Paladin di tim kalian, seseorang yang memiliki poin Def terbanyak yang akan jadi Main Tanknya, sedangkan yang kedua bisa jadi Sub – Tank. Aku dan Kai yang akan jadi DPSnya.”           “Kalau begitu Fein yang akan jadi MT. Saat ini poin HPnya sudah 980, dengan Def 50,” balas Kyle.           Kedua alis Sayuri langsung terangkat. Poin HP 950 sudah luar biasa, apalagi dengan Def 50? Equip yang saat ini ia gunakan pasti memiliki properti yang bagus.           “Jangan terlihat terkejut seperti itu, Red Lily. Manusia otak udang ini hanya menambahkan semua poin status yang ia dapatkan ke VIT, karena itu ia memiliki poin HP dan Def yang tinggi,” gerutu Emil.           “Hush, apa ini yang dinamakan teman? Kenapa kau mengatakannya pada orang lain?” desis Fein.           Kai terkekeh pelan, kemudian berkata, “Seperti yang kau katakan sebelumnya, seharusnya Fein memilih Warrior yang menggunakan pedang satu tangan dan perisai untuk menjadi Tank tim kami. Tapi anak ini lebih suka profesi Gladiator yang menggunakan pedang dua tangan dan ingin mencobanya.”           “Sayangnya, saat itu dia belum tahu kalau Lord’s Regime tidak bisa memiliki dua karakter dalam satu akun. Begitu pula dengan peraturan kalau seorang pemain menghapus karakternya, mereka tidak akan bisa membuat karakter baru selama 48 jam berikutnya,” tambah Kyle sambil menggelengkan kepalanya pelan.           “Hei! Tapi aku tetap menjadi Tank kalian meski pun profesiku berbeda, ‘kan? Lagi pula, seorang Gladiator dan Warrior hanya memiliki keunikan profesi yang berbeda sedikit,” protes Fein. “Apa ini. Apa kalian bertiga sudah janjian untuk membuatku malu di depan Red Lily? Ha? Seperti itu, ha?”           “Lebih baik kita hentikan pembicaraan tidak penting—”           “Hei! Ini penting! Penting untuk harga diriku!” protes Fein memotong perkataan Kyle, yang tentu saja diabaikan olehnya.           “—Ini dan mulai bersiap – siap untuk masuk ke dalam, ‘kan?” lanjut Kyle.           Melihat tingkah laku bodoh mereka membuat Sayuri iri. Benar – benar iri. Ia tidak pernah merasakan hal seperti ini sebelumnya.           Waktu yang ia habiskan di kehidupan sebelumnya membuat dirinya tidak pernah memiliki seseorang yang bisa ia habiskan waktu dengan bertindak bodoh seperti ini.           Kenapa?           Bagaimana?           Bagaimana caranya Sayuri menemukan seseorang yang seperti itu?           …           “Ayo, Quest yang kujalani belum selesai semua. Kyle ada benarnya, menghabiskan waktu untuk membicarakan hal yang—”           “Hei!” protes Fein sekali lagi.           “—tidak penting seperti ini tidak ada gunanya,” lanjut Sayuri.           Emil tertawa puas sambil menepuk bahu Fein penuh dengan simpati, yang langsung Fein kibaskan dengan dengusan keras.           “Ah, aku hampir lupa. Meski Emil sudah memiliki skill ‘Cure’ dan juga ‘Heal’, ada baiknya kalian memegang benda ini jika kita berada di situasi yang membahayakan,” kata Sayuri sambil memberikan Kyle dan teman – temannya R – Potion masing – masing lima buah dan R – Potion masing – masing dua buah.           Setidaknya ia masih memiliki banyak R – Potion yang bisa ia gunakan kelak atau ia jual. Jika rencana untuk menyelesaikan dungeon ini gagal karena semua anggota timnya dikalahkan oleh monster, benda yang akan ia dapatkan di dalam dungeon itu akan semakin jauh dari genggamannya.           “Potion macam apa ini? Potion ini lebih bagus dibandingkan dengan potion termahal yang dijual oleh NPC!” sahut Fein sambil memegang R – Potion di kedua tangannya yang sedikit bergetar.           “… Red Lily, apa kami boleh menggunakan item ini? Apa seharusnya kau memberikan kami item yang berbeda?” tanya Kyle.           “Kau pikir aku akan melakukan kesalahan seperti itu? Tentu saja tidak,” balas Sayuri. “Kalian bisa menggunakan R – Potion tingkat B jika poin HP kalian tinggal sedikit. Tapi untuk tingkat A tolong tunggu aba – abaku terlebih dahulu.”           Kyle dan teman – temannya yang lain hanya bisa menganggukkan kepala mereka dengan takjub sambil memasukkan R – Potion ke dalam tas mereka masing – masing dengan hati – hati.           “Apa sudah siap? Kalau begitu, ayo kita masuk?” kata Sayuri sambil berjalan mendekati pintu masuk dungeon tersebut.           [Sistem: Anda akan memasuki Collapsed Sewage]           [Sistem: Silahkan pilih tingkat kesulitan Collapsed Sewage (Mudah > Normal > Sulit > Mahir > Spesialis)]           Tentu saja, tanpa ragu sedikit pun Sayuri memilih tingkat kesulitan yang Spesialis. Beberapa detik setelah ia mengonfirmasi tingkat kesulitannya, pintu yang ada di depannya terbuka. Sebuah portal berwarna merah sedikit kehitaman terlihat di baliknya.           “Uwah … portal untuk dungeon tersembunyi berbeda dari portal dungeon yang biasa, ya?” tanya Fein. “Biasanya portal dungeon biasa dengan tingkat kesulitan mudah berwarna putih, ‘kan?”           Sayuri terkekeh pelan, dia tidak ingin menjawab perkataan Fein untuk mengejutkannya dan memilih untuk masuk ke dalamnya.           Tubuh Sayuri seakan berjalan di sebuah rawa – rawa yang dingin, sebelum keadaan di sekitarnya berubah, memperlihatkan keadaan sebuah rumah besar yang tua dengan bagian dalam bangunan yang hancur.           [Sistem: Anda telah memasuki Collapsed Sewage, tingkat kesulitan: Spesialis!]           “Tunggu! Tunggu! Tunggu! Tunggu! Apa aku salah baca? Apa ternyata dugaanku sebelumnya benar kalau dungeon yang kita masuki ini bukan dungeon dengan tingkat kesulitan yang mudah!?” sahut Fein panik.           “Siapa bilang kita akan menyelesaikan dungeon ini dengan tingkat mudah? Tentu saja, kita akan menyelesaikannya dengan tingkat tersulit karena kita akan mendapatkan hadiah dari semua tingkat kesulitan jika kita berhasil menyelesaikan dungeon ini sebagai tim pertama yang melakukannya, ‘kan?” kata Sayuri sambil mengangkat kedua bahunya.           Fein tiba – tiba memegang bagian belakang lehernya. “Ah, tekanan darahku … tekanan darahku tiba – tiba tinggi.”           Emil mengerutkan keningnya ikut terlihat tidak senang. Dengan melipat kedua tangannya, ia berkata, “Red Lily, kukira hanya Fein yang memiliki otak udang. Ternyata kau juga sama.”           “Ayolah, tingkat kesulitan Spesialis tidak jauh berbeda dari tingkat termudah. Jumlah monster yang ada di dalam dungeon ini hanya dua kali lebih banyak dengan poin HP 50% lebih tinggi,” balas Sayuri sekali lagi sambil mengangkat kedua tangannya setinggi d**a, seperti mengatakan hal yang sudah sewajarnya.            Kai mendesah panjang sambil menggelengkan kepalanya pelan. “Bukankah kau bilang jika kau gagal untuk menyelesaikan dungeon ini, kau baru akan bisa masuk ke dungeon ini sama seperti pemain lain? Tidak hanya itu, jika kita semua mati di dalam dungeon ini … berapa banyak poin EXP yang berkurang untuk pinalti kita?”           “Red Lily, sebelumnya kau bilang tidak pernah memasuki dungeon ini sebelumnya. Kalau kau membawa kami untuk menyelesaikannya dengan tingkat kesulitan spesialis, apa kau memiliki sebuah cara untuk menyelesaikannya?” tanya Kyle.           Untuk mempersingkat waktu, Sayuri menganggukkan kepalanya dengan santai. “Itu benar. Jadi, ikuti saja perkataanku dan percaya padaku, ya? Aku yakin kita semua akan keluar dari dungeon ini dengan selamat dan membawa semua hadiahnya.”           Emil dan Kai sama – sama mendesah panjang. “Untunglah kau tidak memilih tingkat spesialis karena kau terlalu percaya diri karena memiliki potion yang kau bagikan pada kami sebelumnya,” desis Emil.           Sayuri tersenyum tipis. “Tentu saja tidak. Kalau begitu, sampai … kita sampai di bagian dungeon ini berikutnya, aku yang akan memimpin jalan. Tenang saja, tidak akan ada monster yang menyerang kita secara tiba – tiba di bagian ini.”           “Hm, apa ada jebakan?” tanya Kai.           Sayuri menganggukkan kepalanya untuk membalas pertanyaan itu. “Ya.”           “Kalau begitu, aku akan membantumu untuk menghancurkannya,” tawar Kai.           “Mhm, terima kasih.” [] 
Bacaan gratis untuk pengguna baru
Pindai untuk mengunduh app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Penulis
  • chap_listDaftar Isi
  • likeTAMBAHKAN