2

1587 Kata
Hari ini Arjuna pergi ke kampus untuk memimpin rapat himpunan mahasiswa Manajemen Bisnis Univeristas Garuda. Sebagai ketua himpunan mahasiswa yang baru saja terpilih, Arjuna harus memimpin rapat tersebut. Arjuna dikenal sangat pintar dan memiliki public speaking yang bagus, meskipun ia terlihat pendiam dan dingin ketika ia sedang bersama teman-temannya. Namun saat diminta untuk memberi sambutan ataupun beebicara di depan banyak orang ia sangat handal sekali. Bahkan ia berbicara tanpa teks lagi. Rapat himpunan mahasiswa kali ini membahas mengenai mahasiswa baru jalur SNMPTN atau jalur tanpa tes yang minggu depan akan dikumpulkan di Universitas Garuda untuk pengumpulan berkas. Mendengar nama-nama dari mahasiswa baru, entah kenapa langsung membuat Arjuna seketika pusing memikirkannya. Arjuna seketika teringat dengan calon istrinya. Ia sungguh sedari tadi memikirkan mengenai hal tersebut. Hahahaha. Rasanya Arjuna ingin tertawa ketika ia menyebut seseorang yang belum pernah ia lihat dan ketahui sebagai calon istrinya. "Jadi gimana Jun? Lo setuju ga?" tanya Calya, yang merupakan sekertaris himpunan mahasiswa yang diketuai oleh Arjuna. Pertanyaan Calya tersebut tidak didengar oleh Arjuna. Arjuna terlihat melamun, seakan-akan hanya raganya lah yang mengikuti rapat tersebut. Calya pun mencoba untuk memanggil Arjuna lagi. Karena teman-teman yang lain sudah melihat ke arah Arjuna dengan pandangan bertanya tersebut. "Jun, Arjuna?" panggil Calya sedikit keras kepada Arjuna. "Iya kenapa?" tanya Arjuna yang sudah kembali ke dunianya. "Lo ga dengerin ya? Tadi Abe ngasih pendapat dan gua nanya ke lo, apa lo setuju atau ga" ujar Calya kepada Arjuna. "Sorry, bisa lo ulang ga Be?" tanya Arjuna. Abe pun mengulang pendapatnya sesuai dengan yang diinstruksikan oleh Arjuna. "Jadi kan besok senin maba yang jalur SNMPTN dikumpulkan di GOR, nah setelah itu kalo bisa kita kumpulin abis itu biar kita bisa ngasih beberapa info dan buat grup juga sama mereka. Lo tau sendiri kan Jun, dari 60 maba yang ada kita baru nemuin 10 orang yang masuk grup. Gimana menurut lo?" tanya Abe. "Gua setuju sama usulan dari Abe, yang lainnya kalo ada yang ga setuju bisa angkat tangan dan sampein alesannya ya" ujar Arjuna. Arjuna menunggu sampe 5 menit dan tidak ada yang mengangkat tangannya. "Oke ga ada yang angkat tangan ya, berarti gua anggep kalian semua setuju. Jadi besok senin kita langsung kumpul aja di dekat GOR. Di GOR nanti juga pasti mereka bakalan di pisahin antar jurusan kan, jadi nanti kita nunggu di pintu keluar yang jurusan kita. Abis mereka keluar, kita langsung deh minta mereka buat kumpul. Gimana menurut kalian?" tanya Arjuna. "Setuju" jawab mereka. "Oke, masih ada yang mau di bahas lagi?" tanya Calya. Semuanya pun diam karena merasa apa yang tadi di bahas sudah cukup. "Oke kalo ga ada, kita bakalan tutup rapat kali ini. Berdoa sesuai keyakinan masing-masing. Berdoa dimulai" ujar Calya yang merupakan moderator dalam rapat himpunan mahasiswa tersebut. "Berdoa selesai" ujar Calya. "Oke kalian boleh keluar. Jangan lupa ya senin jangan sampe ada yang telat" ujar Arjuna. Mereka pun satu persatu keluar dari ruang himpunan mahasiswa Manajemen Bisnis. Di dalam ruangan tersisa Arjuna, Calya, dan Yasa yang merupakan teman Arjuna. Mereka berdua masih menatap ke arah Arjuna dengan pandangan aneh. "Lo kenapa Jun? Ada masalah?" tanya Calya kepada Arjuna. Calya memang menyukai Arjuna sejak lama, sejak SMP mereka sudah sekolah bersama, SMA pun juga begitu dan di jenjang perkuliahan ini, Calya dan Arjuna pun sama-sama memilih Universitas Garuda dan jurusan Manajemen Bisnis. Bukan karena apa, Calya yang memang sedari dulu mengikuti kemana pun Arjuna pergi sampai ke sekolah dan kampus yang dipilih oleh Arjuna. Banyak juga yang sudah mengetahui bahwa Calya menyukai Arjuna. Namun Arjuna seakan tak memikirkan hal tersebut. "Ga papa" jawab Arjuna. "Lo serius Jun? Lo kayak beda aja. Kalo lo lagi ada masalah cerita aja sama gua Jun, gua bisa kok dengerin lo" ujar Calya yang tidak dijawab oleh Arjuna. Arjuna pun malah pergi ke arah Yasa dan memintanya untuk menemani ke kantin. Hal itu tentunya membuat Calya tersenyum miris. "Gua tau Jun, lo pasti tau kan kalo selama ini gua suka sama lo. Tapi kenapa lo ga balas rasa itu Jun? Apa 7 tahun ga cukup buat numbuhin perasaan lo ke gua Jun? Gua selalu ngikutin kemana pun lo sekolah sampai gua juga ngikutin lo di jurusan Manajemen Bisnis yang ga gua banget. Tapi kenapa lo masih ga perduli sama gua Jun?" ujar Calya lirih. Yasa dan Arjuna pun sampai di kantin. Sesampainya di kantin, mereka langsung memesan nasi ayam bakar dan es teh kesukaan mereka. Sembari menunggu makanan mereka datang, Yasa pun bertanya kepada Arjuna mengenai sikapnya yang sangat berbeda hari ini. "Jun, lo kenapa? Sensi banget sama Calya biasanya juga masih baik sedikit lo sama dia. Btw, bener sih kata Calya, lo kayak beda ga kayak biasanya. Tadi aja waktu rapat lo sempet bengong kan. Makanya ga dengerin usulan si Abe" ujar Yasa. "Gua ga apa" ujar Arjuna berbanding terbalik dengan wajahnya yang seperti orang frustasi. Tentu saja Yasa mengetahui tentang perubahan wajah dari Arjuna yang sangat kentara sekali baginya itu, karena ia sudah lumayan lama mengenal Arjuna. Yasa pun tidak melanjutkan pertanyaannya kepada Arjuna, karena jika nanti Arjuna sudah siap bercerita dia akan bercerita sendiri. Arjuna tipikal orang yang ingin menyimpan semuanya sendiri. Makanan mereka pun akhirnya datang. Mereka segera menyantap makanan tersebut. Setelah menyantap makanan, Arjuna pun langsung berpamitan kepada Yasa. Karena ia harus segera pulang, entah kenapa Mamanya sedari tadi men spam pesan dan terus menelfon Arjuna, menyuruh Arjuna untuk segera pulang. Arjuna pun mengendarai mobilnya untuk pulang ke rumah. Sesampainya di rumah, Mama nya pun langsung menghampiri Arjuna. "Syukur deh kamu udah pulang Jun, kita langsung aja ya. Bentar Mama ambil tas dulu" ujar Mamanya yang membuat Juna bingung, tapi ketika Arjuna akan bertanya, Mamanya sudah lebih dulu meninggalkannya untuk mengambil tasnya. Tak beberapa lama kemudian, Mama Arjuna pun kembali lagi dan saat itu lah Arjuna langsung bertanya kepada Mamanya. "Mah, emang kita mau kemana sih? Arjuna baru aja pulang loh Mah, kenapa udah di minta buat pergi lagi" tanya Arjuna kebingungan. "Ya ke Mall lah Juna" jawab Mamanya dengan nada gemas. "Mau ngapain Mah?" tanya Arjuna lagi. "Beli baju buat kamu. Kan besok malem kamu mau ketemu calon istri. Bajunya harus bagus. Dan tadi mama liat baju di lemari kamu jelek-jelek semua. Makanya Mama sengaja ajak kamu ke Mall buat beli baju" ujar Mama Arjuna. "Udah deh ngobrol nya sambil jalan aja mobilnya Jun. Kemaleman ntar pulangnya" ujar Mamanya sembari mamanya tersebut mengandeng tangan Arjuna untuk pergi ke mobilnya tersebut. "Astaga Mah, jadi dari tadi Mama spam pesan sama telefon itu cuman mau ngajak Arjuna buat beli baju doang?" tanya Arjuna keheranan. "Iya lah, kamu harus keliatan ganteng pokoknya besok itu. Udah deh kamu fokus nyetir aja deh Jun. Mama mau buka i********: dulu" ujar Mamanya. Mama Arjuna memanglah aktif di sosial media, karena Mama Arjuna adalah seorang desainer ternama yaitu Dewi Naka Manendra. Setelah 30 menit, akhirnya Arjuna dan Mamanya pun sampai di Mall Mega yang mereka tuju. Mereka pun langsung masuk ke Mall. Mama Arjuna pun membawa Arjuna ke butik teman nya yang ada di Mall tersebut. "Mah, pokoknya Juna ga mau ya kalo ada yang tau Juna mau nikah" ujar Juna memperingati Mamanya. Karena seringkali Mamanya keceplosan akan hal-hal seperti itu. "Wahhh jeng dewi, ada apa nih mau mampir di butik yang kecil ini" ujar Ratna, pemilik butik tersebut. "Ah jeng Ratna bisa aja, besar gini. Ini jeng saya mau nyari baju buat anak saya" ujar Mama Arjuna sembari memperlihatkan Arjuna kepada Ratna. "Wah ini Arjuna ya, udah besar tambah ganteng lagi. Kalo boleh tau buat acara apa? Biar nanti disesuaikan sama pakaiannya" tanya Ratna. "Ahahhaha buat acara... " ujar Mama Arjuna hampir keceplosan jika saja Arjuna tidak memotongnya. "Buat acara formal tante" ujar Arjuna singkat. "Oh acara formal, oke sebentar ya tante carikan. Silakan duduk loh ya" ujar Ratna yang langsung mencarikan kemeja yang cocok untuk Arjuna. "Mama hampir keceplosan" ujar Arjuna. "Heheheh maaf deh Jun" jawab Mamanya. Tak lama kemudian, Ratna pun datang dengan dua kemeja berwarna hitam dan biru dongker. "Ini kayaknya salah satunya cocok buat Arjuna" ujar Ratna. "Wahhh iya bagus, kamu mau pilih yang mana Jun? Mama lebih suka yang item sih" ujar Mamanya. "Juna pilih yang item juga" jawab Juna. Kemudian mereka pun membayar kemeja tersebut dan keluar dari butik itu. Setelah keluar dari butik, Mamanya meminta Arjuna untuk membelikannya minuman Boba yang padahal saat ini sedang antri panjang. "Yaudah Mama duduk disana, biar Arjuna yang beliin" ujar Juna. Arjuna pun langsung mengikuti antrian tersebut, dan saat gilirannya. Ia pun langsung memesan 2 minuman untuknya dan mamanya. Setelah minuman tersebut berada ditangan Arjuna, ia pun berjalan menuju ke Mamanya. Namun di jalan, ia bertemu dengan Calya yang memegang minuman yang sama sembari memegang beberapa belanjaan. Calya datang bersama dengan temannya, Risa. "Hai Jun" sapa Calya kepada Juna. "Ya" jawab Juna seadanya. "Lo lagi apa? Sama siapa kesini?" tanya Calya kepada Juna. "Sama Mama" jawab Arjuna. "Wah sama Mama kamu, mau ketemu dong" ujar Calya, Arjuna sangat malas sekali jika sudah begini. Ia sempat ingin kabur, tapi ternyata Mamanya malah mendekatinya. "Kenapa Jun?" tanya Mamanya. "Ah hai tante, tante pasti Mamanya Arjuna ya. Kenalin tante, saya Calya temannya Juna. Ini teman saya Risa" ujar Calya sembari menyalami Mama Arjuna. "Ah iya, salam kenal ya. Maaf ya tante sama Juna harus pulang dulu. Takut kemaleman" ujar Mama Arjuna sembari menggandeng Arjuna ke arah pintu keluar. Bukan tanpa alasan Mama Arjuna mengandung Arjuna dan segera memutus pembicaraannya dengan dua tekan Juna tadi. Mama Juna melihat bahwa Juna tidak senang dengan kehadiran dua perempuan tadi. Juna dan Mamanya pun langsung pulang setelah itu. Sementara Calya sangat senang sekali karena sudah bertemu dengan Mama Arjuna, walaupun hanya dalam waktu singkat dan tak terencana.
Bacaan gratis untuk pengguna baru
Pindai untuk mengunduh app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Penulis
  • chap_listDaftar Isi
  • likeTAMBAHKAN