Saat ini, di salah satu restoran di Bandung sedang berkumpul satu keluarga besar yang sedang makan bersama dan membicarakan sesuatu.
Keluarga itu adalah keluarga bermarga Falisha. Mereka sedang membicarakan mengenai kelanjutan kuliah 2 cucu dari Rangga Falisha, yaitu Anjani Denallie Falisha dan Ishana Kalyana Falisha.
"Jadi kalian berdua serius mau melanjutkan kuliah kalian di Jakarta? Apa kalian berdua sudah memikirkan hal ini secara matang-matang? Karena jawaban dari kalian berdua ini akan mempengaruhi keputusan Opa juga" tanya Rangga, Opa dari mereka.
"Iya Pa, itu udah keinginan Anjani dari dulu Pa" ujar Reika, Ibu dari Anjani.
"Iya Pa, lagian Jakarta sama Bandung kan deket Pa. Kita bisa jenguk Anjani sama Ishana juga kok setiap minggunya" tambah Hanum, Ibu dari Ishana.
"Papa tanya nya bukan sama kalian, tapi sama dua cucu Papa ini. Lagian kalian diam saja dulu, biarkan mereka berdua yang menjawabnya" ujar Rangga membuat yang lainnya pun terdiam.
"Iya Opa, Ishana pengen banget kuliah disana. Lagian Ishana sama Anjani kan udah lolos tanpa tes" ujar Ishana, padahal Ishana ingin kuliah di Jakarta, karena pacarnya, Wardana Maitreya juga kuliah di universitas ternama tersebut.
"Kamu gimana Anjani?" tanya Rangga.
"Anjani juga dari dulu udah pingin kuliah disana Opa. Opa tau sendiri kan Anjani mau menggapai cita-cita Anjani buat jadi Bussines Women" ujar Anjani dengan tenang.
"Oke kalo begitu, Opa akan ijinkan kalian berdua untuk berkuliah di Jakarta" ujar Rangga.
Tentunya hal itu membuat Ishana, Anjani, dan keluarganya pun bahagia sekali. Mereka sangat bahagia karena Opanya termasuk overprotective kepada Ishana dan Anjani yang merupakan 2 cucu perempuan dari keluarga Falisha. Sangat sulit juga untuk mendapatkan ijin dari Opa nya tersebut.
Namun, kebahagiaan itu tak berlangsung lama karena ternyata Rangga belum menyelesaikan perkataannya. Ia pun melanjutkan perkataannya lagi kali ini.
"Tapi dengan satu syarat" tambah Rangga.
"Apa itu Opa syaratnya?" tanya Ishana.
"Dulu, Opa punya janji sama sahabat Opa buat menjodohkan anak kita, tapi ternyata jenis kelamin anak kita sama. Jadi kita memutuskan untuk menggantinya dengan cucu. Kebetulan sekali Ishana dan Anjani ini akan berkuliah di Jakarta, karena memang sahabat Opa ada di Jakarta. Jadi, sebagai syaratnya, Ishana kamu akan Opa nikahkan dengan cucu dari sahabat Opa dia juga ada di Jakarta" ujar Rangga yang membuat semua orang terkejut.
Ishana yang mendengar itu pun rasanya sangat terkejut sekali dan rasanya ia ingin menangis, dia memikirkan Dana, pacarnya. Sejujurnya alasan terbesar mengapa ia ingin kuliah di Jakarta karena disana memang ada Dana, pacarnya.
"Opa, kok Ishana. Kenapa ga Anjani Opa?" tanya Ishana kepada Rangga.
"Anjani punya mimpi besar yang harus ia raih, Ishana. Lagian kamu juga lebih ceroboh dari Anjani. Ini juga akan menguntungkan kamu, karena kamu nantinya di Jakarta ada yang menjaga Ishana. Opa hanya khawatir saja dengan kalian berdua. Hidup di Jakarta sangat keras dan rawan sekali akan kejahatan" ujar Rangga.
"Opa, tapi kan Ishana datang ke Jakarta sama Anjani, jadi kita bisa saling menjaga Opa" ujar Anjani yang memang sudah tau bahwa Ishana sudah memiliki kekasih.
"Kalian sama-sama perempuan, Opa ga bisa begitu aja percaya sama kalian. Sudah. Ini semua sudah fix, keputusan Opa tidak bisa diganggu gugat. Besok Minggu kalian bakalan ke Jakarta kan buat ngurus berkas-berkas untuk kuliah? Besok kita semua akan mengantar, sekaligus bertemu dengan keluarga sahabat Opa untuk membahas mengenai pernikahan" ujar Rangga.
Tidak ada yang berani untuk tidak menyetujui keputusan dari Rangga, karena sekali Rangga berkata Iya. Maka akan tetap Iya. Rangga Falisha memang di kenal oleh publik sebagai pengusaha yang kompeten dan berprinsip.
Sementara itu, di kediaman keluarga Manendra, saat ini juga sedang membahas mengenai pernikahan. Yudha Manendra, menjelaskan beberapa hal kepada anak dan juga menantunya mengenai janjinya kepada sahabatnya dahulu.
"Papa punya janji sama sahabat papa, untuk menjodohkan anak-anak kita. Tapi ternyata anak-anak kita sama jenis kelaminnya. Jadi kita memutuskan untuk melanjutkannya di cucu kita. Cucu sahabat Papa akan berkuliah di Jakarta, dan Papa berniat untuk menikahkan cucu sahabat Papa dengan Arjuna" ujar Yudha yang membuat, Dewi dan Bagas yang merupakan kedua orangtua dari Arjuna pun terkejut.
"Tapi Pa, untuk pernikahan apa ngga terlalu cepat? Arjuna baru aja mau semester 3 Pa, ini terlalu cepat untuk Arjuna" ujar Dewi.
"Tidak, Papa tetap akan menikahkan Arjuna dengan cucu teman Papa pada tahun ini juga" jawab Yudha.
"Nikah? Maksudnya apa?" tanya Arjuna yang baru saja pulang dari kuliah.
"Bagus, sekarang sudah ada Arjuna. Papa bisa langsung bicara sama Arjuna saja. Arjuna sini kamu, Opa mau bicara sama kamu" ujar Yudha.
"Opa, maksudnya apa ini? Kenapa Opa bilang nikah-nikah? Siapa yang mau nikah Opa?" tanya Arjuna dengan kebingungan.
"Iya Juna, sesuai dengan yang kamu dengar. Kamu akan Opa nikahkan sama cucu sahabat Opa yang besok akan masuk ke universitas yang sama kayak kamu" ujar Yudha yang tentunya membuat Arjuna sangat terkejut.
"Apa???? Nikah? Opa yang bener aja dong, Juna masih 18 tahun, baru aja mau masuk ke semester 3. Dan Opa udah nyuruh Arjuna buat nikah? Opa yang bener aja dong jangan bercanda kayak gini" tanya Arjuna dengan frustasi.
"Keputusan Opa sudah bulat Arjuna dan Opa tidak bercanda" ujar Yudha membuat Arjuna mengumpulkan hal-hal yang membuat Opa nya akan berubah pikiran.
"Opa, kan masih ada Bima Opa, kenapa ga Bima aja yang nikah sama cucu temen Opa itu? Lagian kan Bima juga lebih apapun dari Arjuna" ujar Arjuna yang mengeluarkan nama sepupunya yang saat ini sedang berkuliah di Amerika.
"Kamu tau sendiri kan Bima itu kuliah di luar negeri, jadi dia ga bisa jagain cucu sahabat Opa itu. Sedangkan kamu ada di Jakarta" ujar Yudha.
"Opa, Juna kan belum mapan. Juna belum punya apa-apa buat nanti ngehidupin istri Juna Opa, nanti kita makan apa dong. Nanti malah cucu sahabat Opa, mati kelaparan gimana trus nanti Juna dijeat pakek pasal terus masuk ke penjara. Opa jangan aneh-aneh dong Opa" ujar Juna lagi, berharap dengan ini Opa nya bisa berfikir dua kali untuk menikahkannya dengan cucu sahabatnya.
"Juna, kamu pikir Opa ga tau kalo kamu udah invest saham sana sini, kamu juga udah punya beberapa kedai kopi dan juga Cafe? Opa kira itu semua sudah cukup. Apalagi nanti kamu masih juga di kirimi sama Mama dan Papamu. Sudahlah Juna, keputusan Opa sudah tidak bisa diganggu gugat. Kamu persiapkan diri saja. Hari Minggu mereka akan datang untuk membahas perihal pernikahan antara kaliam berdua. Jangan lupa kamu harus datang dan luangin waktu kamu Arjuna" ujar Yudha yang langsung membuat Arjuna lemas.
Arjuna pun langsung masuk kamar dan merenungkan cara apa yang pas agar dia bisa batal menikah. Ia sungguh sangat terkejut sekali dengan perkataan Opa nya itu.
Arjuna juga memikirkan hal bodoh yang tadi ia lakukan yaitu merengek, jika saja teman-teman di kampusnya tau dia akan menjadi bahan tertawaan, karena yang teman kampusnya tahu, Juna itu pendiam dan tidak banyak bicara.
Juna hanya banyak bicara jika perlu, dan Juna juga banyak bicara hanya kepada keluarga dan orang tertentu saja.
Sementara itu, saat ini Ishana sedang berada di kamar Anjani. Ishana sedang menangisi nasibnya yang sangat buruk ini.
"Udahlah Shan, ga usah nangis lagi ya. Jelek lo sumpah" ujar Anjani kepadanya.
"Ya gimana gua ga nangis Jani, ini gua mau dinikahin. Gimana nasib gua sama Dana huwaaaa. My baby Dana gua" ujar Ishana masih menangis.
"Tau gini kemarin gua kuliah disini aja. Biar deh LDR an sama Dana asal gua ga dinikahin. Sekarang gua cuman berharap bakal ada malaikat yang nyelametin idup gua biar gua ga jadi nikah dan bisa bahagia sama Dana nantinya" ujar Ishana lagi.
"Gua ga tau gimana perasaan lo Jan, tapi gua cuman bisa bilang semoga malaikat yang lo cari itu bakalan dating ya, gua bakalan berdoa buat lo" ujar Anjani.
"Lagian Opa juga kenapa masih inget janji janji jaman bahela sih. Kenapa juga ga dilupain aja" ujar Ishana dengan kesal.
"Namanya juga laki-laki, Shan. Apalagi Opa salah satu orang yang berprinsip. Pasti dia bakalan selalu inget sama janjinya itu" ujar Anjani.
"Lo tenang aja Shan, kalo cowok yang mau dijodohin sama lo itu nyakitin lo, gua bakalan jadi yang pertama buat bikin dia nyesel" ujar Anjani lagi.
"Aaaa, my sister ter the best deh lo Jan. Tapi kalo bisa sih lo bantuin gua buat batalin ini perjodohan aja deh Jan, kayaknya gua ga akan sanggup deh kalo gua harus pisahan sama Dana" ujar Ishana.
“Ya elah lo mah yaa. Ya udah itu bisa dipikirin besok Shan, pokoknya yang penting sekarang kita berdoa dulu aja berusahanya besok, soalnya kita kan belum bisa berusaha sekarang.
“Siapp dehhhhh wahhh makasih banyak ya Jan” ujar Ishana kepada Anjani terebut.
Mereka berdua pun berpelukan.
Sisa 3 hari, sebelum mereka pergi ke Jakarta. Anjani dan Ishana pun main dan berbelanja di Bandung, mereka main dan berbelanja sepuasnya untuk menghilangkan stress pada diri Ishana.
"Jani, nonton film yuk kayaknya banyak film yang bagus deh" ajak Ishana.
"Film apa emang?" tanya Anjani.
"Milea hehehehe" ujar Ishana yang memang sangat suka film bergenre drama perinctaan tersebut. Padahal sebelum ini ia sudah pernah menonton film tersebut
"Ga ah, ntar yang nonton ABG-ABG alay lagi. Ga mau, ntar kita berdua yang lainnya pasangan kan berasa ngenes banget woy nanti" ujar Anjani.
"Yaudah deh, kalo gitu kita ke Timezone aja kuyy" ajak Ishana yang kali ini di iyakan dengan semangat oleh Anjani.
Ishana dan Anjani pun bermain di Timezone bersama.