Fira lagi-lagi dihadapkan kebingungan saat memilih pakaian kerja, hampir semuanya bagus dan warna memukau di dalam lemari. Namun, akhirnya dia memilih kemeja berwarna krim dengan renda di bagian kerah dan rok cokelat di bawah lutut, yang ternyata sangat pas dan nyaman di tubuhnya. Dia tersenyum puas, merasa sangat cantik dengan pakaian yang harganya pasti sangat mahal. Fira sengaja memilih warna netral agar tidak mencolok. Fira sudah rapi dan cantik sekarang, dan saatnya ke luar kamar. Tidak sabar rasanya kembali ke kantor dan bekerja dengan perasaan lega dan nyaman, tanpa terbebani masalah beratnya. Tidak berhubungan dengan orang-orang toksik seperti Arman atau mamanya, Fira merasa hidupnya jauh lebih ringan. Setiba di dapur, ternyata Edwin sudah lebih dulu bangun, juga sudah rapi dan g