Bab 52. Ajakan Edwin

1032 Kata

Fira menghela napas panjang, mengingat pertemuannya dengan Arman yang sangat mengaduk perasaannya. “Saya bertengkar dengannya, menceritakan apa yang saya ketahui tentang perselingkuhannya dengan teman sekelasnya. Dia tidak mau mengakui perbuatannya.” “Sudah saya perkiraan.” “Saya bilang saya nggak percaya dia lagi, lalu saya putuskan.” “Bagaimana perasaanmu?” “Saya lega.” Edwin melihat wajah Fira dari sisi kanannya, tersenyum dalam hati. Tidak menyangka perasaannya begitu tenang berduaan dengannya. “Kamu benar-benar sendiri di sini, Fira? Saudara?” tanyanya kemudian. “Saya memang tidak punya kerabat di Jakarta. Saya punya banyak teman dekat, ada Elvi teman satu kamar saya, Rubi teman dekat saya di swalayan. Di sini ada bu Nia, Rina dan Dani … ada juga teman-teman di kampus.” “Lalu s

Bacaan gratis untuk pengguna baru
Pindai untuk mengunduh app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Penulis
  • chap_listDaftar Isi
  • likeTAMBAHKAN