“Mau menemuiku?” Imelda berpikir sejenak, ragu menjawab pertanyaan Damar.. “Dia pasti sudah tidak peduli, Imelda. Aku yang peduli kepadamu sekarang.” Imelda menarik napas dalam-dalam, lalu berkata, “Sudah, Damar. Aku ingin tenang sekarang. Jangan hubungi aku.” “Aku akan kembali ke Rotterdam lusa. Jadi hanya ada waktu besok—“ “Aku nggak mau menemuimu lagi—“ Terdengar helaan napas panjang di ujung sana. “Baiklah, kalo begitu. Aku mengerti—“ “Kamu nggak akan pernah mengerti.” “Imelda—“ Imelda terisak hebat. “Aku akan selalu ada untukmu, Imelda—“ Imelda langsung menutup panggilannya, dan perasaannya sangat gamang. *** Edwin puas karena pelaksanaan rapat penting di kantornya berjalan lancar tanpa kendala. Semua peserta rapat yang kebanyakan dari negara-negara tetangga dilayani den