“Tapi kamu nggak punya jaminan kerja di sana seperti yang lainnya,” ujar Arman dengan wajah sinisnya. Tentu Fira tidak mau menjelaskan dengan detail statusnya di Elmer, bahwa dirinya sekarang adalah orang yang sangat dekat dengan pemilik perusahaan itu, dan diberi kebebasan memilih, bekerja di mana saja dan Edwin bersedia memberinya surat rekomendasi. “Terus apa pedulimu? Aku bukan siapa-siapamu.” “Aku lihat kamu pakai motor baru.” Fira tersenyum dalam hati, setelah putus dari Arman, dia akhirnya bisa dengan jelas melihat sisi buruknya, yang selalu saja menilai orang dari materi dan penampilan. Satu lagi, Arman makhluk yang tega terhadap dirinya dan tidak pernah benar-benar menunjukkan kepedulian yang tulus kepadanya. “Ya, kenapa emangnya? Nggak boleh aku punya motor baru dan bagus?”