Fira menggeleng tertawa. “Dia banyak bantu, Elvi. Sudahlah, aku sedang nggak mau bahas dia sekarang.” Elvi mengamati wajah Fira yang terlihat sedih, dan dia akhirnya tidak mau membahas Arman, karena emosinya pasti tidak stabil jika menyinggung Arman yang menjadi biang masalah Fira sehari-hari. “Oke. Soal utang, kamu jangan terlalu pikirkan. Aku tahu kamu selalu berusaha menghindar dari utang. Atau … kamu butuh uang?” tanya Elvi. “Nggak. Aku masih punya.” “Aku sudah daftar ujian skripsi, aku liat ada beberapa mahasiswa yang magang mulai mencicil laporan ke dospem. Aku peratiin kamu belum mulai menulis laporan sama sekali.” Ini yang Fira suka dari sosok Elvi, yang selalu memperhatikannya dan mengingatkannya akan tugas-tugas kampus. “Rencana besok aku menemui dospem dua, membicarakan la