Edwin melangkah menuju gedung kantornya dengan perasaan sedikit gamang. Entah kenapa dia memikirkan sosok Fira yang dikenalnya sebagai gadis baik dan rajin di kantornya. Dalam hati dia tidak bisa menerima perlakuan Arman yang ternyata memiliki cinta yang lain, dia yakin Fira tidak tahu apa yang telah pacarnya perbuat pagi ini, setelah mengantarnya magang. Padahal sikap Fira terlalu baik, hormat dan menyayangi laki-laki itu. Sesampainya di kantor, Edwin sempat berpas-pasan dengan Fira yang sedang berjalan beriringan dengan Nia, dan menyapa keduanya. Melihat Fira, Edwin seperti ingin memberitahu kepadanya tentang apa yang dia lihat barusan. Tapi dengan cepat dia menahan diri, berpikir bahwa dia tidak seharusnya mencampuri urusan pribadi Fira lebih jauh, dan memilih untuk diam. “Saya pulang