Malam ini kehebohan terjadi di ruang tamu. Abian, Tovani, Edwin dan juga Riyu asyik bermain monopoli. Semua itu adalah ide Abian. Dia pulang dengan membawa mainan lawas itu dan langsung sibuk mengajak semua orang ikut bermain. Awalnya Edwin menolak dan menjadi penonton saja. Tapi setelah itu Edwin mulai tertarik dan akhirnya memutuskan untuk ikut bergabung. Mereka berempat akhirnya larut dalam permainan itu. Keseruan itu ternyata bisa mengusir rasa bosan yang sempat menghinggapi hati Riyu.
“Wah si Riyu gila juga! Dia yang paling tajir kan, sekarang?” tanya Abian.
Edwin mengangguk. “Dia udah menguasai semua blok D. Jangan sampe kalian nyangkut di sono!”
Riyu tersenyum puas. “Wah, kalian harus nyangkut di sana dong! Biar aku jadi yang paling tajir di jagad per-monopolian ini.”
“Aku baka
