“Aku udah ngantuk, Ri … aku duluan ke kamar, ya!” Abian menguap lebar, lalu beranjak pergi. “Hmmm, iya.” Riyu hanya mengangguk pelan. Jarum jam sudah menunjukkan pukul 00.15 dan sebenarnya Riyu sendiri juga sudah sangat mengantuk. Saat ini hanya ada dia dan Edwin saja di ruang tamu. Tovani sudah pergi tidur lebih dahulu dan Abian baru saja pergi menyusulnya. Untunglah ada Edwin yang masih fokus menonton bola. Setidaknya Riyu masih mempunyai teman yang membuatnya tidak merasa takut. Riyu kembali bangun dan mendekati pintu kamar Darrel untuk kesekian kalinya, tapi pintu itu masih saja terkunci dan Darrel juga tidak menghiraukan Riyu yang memanggilnya. “Sebaiknya lo tidur di kamar Raymon aja! Toh, dia juga nggak ada kan? Dari pada lo nungguin dia … nggak bakalan dibukain tuh pintu,” ucap