BAB. 17

1806 Kata

    “Saya bebaskan Bapak, beri jaminan juga sama Bapak, dan enggak bicara banyak mengenai kenapa Bapak sampai dicari oleh putri Bapak sendiri.”     Andra tau, kalau ucapannya ini penuh resiko tapi ia tak bisa biarkan keadaan seperti ini terus. Apalagi saat ia tiba di kantor polisi sesuai dengan alamat yang diberikan orang suruhannya itu. bertemu Fitri yang sudut bibirnya terluka yang Andra yakin sekali ulah ayahnya sendiri.     Amir duduk dengan gayanya yang membuat Andra geram. Merasa tak memiliki salah juga pongah. Pria itu masih mengenakan seragam sebagai supir taksinya itu.     “Kamu siapa memangnya, hah? Kamu juga Fitri, ngapain nyari-nyari Ayah, hah? t***l!”     “Ayah!” Fitri melotot tak percaya dengan tingkah ayahnya ini. Fitri kesal sekali juga marah denga sikap ayahnya ini. S

Bacaan gratis untuk pengguna baru
Pindai untuk mengunduh app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Penulis
  • chap_listDaftar Isi
  • likeTAMBAHKAN