BAB. 18

1859 Kata

Fitri tak berhenti menangis mala mini. Tak peduli kalau besok pagi matanya bengkak. Apalagi kalau sampai dirinya besok sakit. Ia tak peduli. Malah kalau perlu, Fitri mau kabur saja tapi mana bisa? Setelah pembicaraan semalam yang sangat membuat Fitri terkejut. Bukan hanya Fitri yang dibuat terdiam tapi semuanya. Pak Yono mendekat dan memastikan kalau ucapan seorang Andra Riyanto ini bukan perkara mainan. Tapi … “Saya serius. Kenapa saya enggak serius?” Andra mendekat pada Amir. “Saya melihat putri Anda disia-siakan oleh ayahnya sendiri. Saya di sini membantu tapi kalau bantuan saya nantinya, saya bicara mengenai masa depan.” Andra tak peduli bagaimana raut wajah Fitri yang menatapnya tak percaya. Dirinya sendiri saja tak percaya bisa mengatakan hal ini. Hal paling gila yang pernah ia

Bacaan gratis untuk pengguna baru
Pindai untuk mengunduh app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Penulis
  • chap_listDaftar Isi
  • likeTAMBAHKAN